Gate Research: DRIP Memacu Ekosistem Arbitrum, Plasma Menarik Modal Besar｜Insight Data On-Chain Web3 September 2025

Abstrak

• Transaksi on-chain dan struktur pengguna semakin menunjukkan perbedaan signifikan. Solana dan Base tetap memimpin pada interaksi berfrekuensi tinggi, sedangkan Ethereum terus menjadi pusat aktivitas bernilai besar, membentuk ekosistem dual-track “high-frequency × high-value”.
• Arus modal berputar tajam di pasar. Arbitrum, didukung oleh program insentif DRIP, menarik likuiditas besar, sementara Ethereum dan Base mengalami arus keluar yang substansial. Dana kini lebih terfokus pada ekosistem yang menawarkan potensi pertumbuhan dengan mekanisme insentif kuat.
• Struktur on-chain Bitcoin di level tinggi mulai menunjukkan tanda kelelahan, dengan antusiasme modal jangka pendek memudar dan pemegang jangka panjang mengurangi posisi. Momentum pasar melemah; tanpa arus masuk baru, harga berpotensi tetap dalam konsolidasi di level tinggi dan menghadapi tekanan koreksi jangka pendek.
• Plasma mencatat pertumbuhan pesat dari sisi modal dan pengguna dalam minggu pertama setelah mainnet, ditopang arsitektur stablecoin terintegrasi serta strategi pasar agresif. TVL Plasma melampaui USD 5,4 miliar, membuktikan kapasitas daya angkut ekosistem stablecoin baru yang kuat.
• MYX Finance, dengan inovasi mekanisme kontrak perpetual dan strategi insentif berfrekuensi tinggi, menjadi bintang baru di sektor derivatif. Token-nya melonjak lebih dari 60% dalam sepekan, dengan minat pasar dan arus modal terus naik.

Tinjauan Wawasan On-Chain

Tinjauan Aktivitas On-Chain dan Arus Modal

Selain menganalisis pergerakan modal on-chain secara keseluruhan, kami memilih sejumlah metrik aktivitas utama untuk menilai tingkat pemanfaatan serta keterlibatan di berbagai ekosistem blockchain. Indikator seperti volume transaksi harian, biaya gas harian, alamat aktif harian, dan arus jembatan cross-chain bersih menangkap perilaku pengguna, intensitas pemanfaatan jaringan, serta mobilitas aset. Data asli on-chain ini memberikan gambaran mendalam mengenai perubahan mendasar ekosistem blockchain, jauh melebihi sekadar arus masuk dan keluar modal. Dengan demikian, indikator ini membantu memastikan apakah pergerakan modal didukung oleh permintaan serta pertumbuhan pengguna yang nyata, dan mengidentifikasi jaringan yang memiliki potensi pengembangan berkelanjutan.

Analisis Transaksi: Solana dan Base Tumbuh Konsisten, Ethereum Sedikit Turun

Menurut data Artemis, transaksi di blockchain utama sepanjang September menunjukkan perbedaan struktur yang jelas. Solana tetap di puncak, dengan transaksi bulanan sebanyak 2,3 miliar—turun tipis dari 2,8 miliar di Agustus namun tetap sangat tinggi, menandakan loyalitas pengguna dan vitalitas ekosistem yang luar biasa.【1】

Base mencatat pertumbuhan paling kuat, dengan transaksi bulanan naik dari 285 juta menjadi 361 juta (26,6% kenaikan), memperluas dominasi di ranah Layer2. Stabilitas biaya rendah dan ekosistem aplikasi yang beragam menjadi kunci keberhasilan ini.

Mainnet Ethereum mengalami penurunan volume transaksi sebesar 5,55%, namun tetap menjadi pusat aset bernilai besar dan interaksi protokol utama dalam lanskap blockchain.

Arbitrum mengalami penurunan transaksi 11,5% tetapi mencatat rebound tajam di akhir September berkat insentif DRIP, yang diperkirakan mampu memulihkan momentum jangka pendek.

Secara keseluruhan, lanskap transaksi on-chain mengikuti pola dual-track “high-frequency × high-value”. Solana dan Base memimpin transaksi berfrekuensi tinggi, menandakan aktivitas pengguna serta penetrasi ekosistem yang kuat, sedangkan Ethereum dan Arbitrum tetap stabil di use case DeFi. Hal ini memperlihatkan spesialisasi antar-chain semakin terdefinisi, dengan ekosistem blockchain bergerak menuju diferensiasi struktural dan profesionalisasi.

Analisis Alamat Aktif: Solana Memimpin, Arbitrum Pulih

Berdasarkan data Artemis, sepanjang September 2025, Solana tetap unggul dalam jumlah alamat aktif, rata-rata 3–4 juta per hari, mencerminkan keterlibatan pengguna yang tinggi dan interaksi yang intens. Meski volatil, Solana tetap di depan pesaing dan semakin dikenal sebagai “chain pengguna berfrekuensi tinggi”.【2】

Base juga menunjukkan performa sangat baik, dengan alamat aktif harian antara 800.000–1.200.000 dan tren kenaikan jelas menjelang akhir bulan—mencerminkan ekosistem yang berkembang dan daya tarik pengguna yang kuat, mengamankan posisi kedua.

Mainnet Ethereum konsisten pada 500.000–600.000 alamat aktif harian, menunjukkan stabilitas tanpa rekor baru dan mengindikasikan stabilisasi aktivitas mainnet. Struktur “Mainnet + L2” tetap menjadi pusat ekspansi ekosistem Ethereum.

Arbitrum, setelah awal bulan lemah, mengalami rebound sejak pertengahan September, dengan alamat aktif naik hingga 700.000 di akhir bulan. Program insentif DeFi Renaissance (DRIP) menjadi pendorong utama pemulihan ini.

Secara umum, struktur pengguna antar-chain semakin beragam: Solana dan Base mendominasi interaksi berfrekuensi tinggi dan penggunaan harian, sementara Ethereum memegang peran utama sebagai carrier nilai, didukung jaringan L2 seperti Arbitrum, membentuk ekosistem multilayer dengan fungsi unik.

Analisis Pendapatan Fee On-Chain: Ethereum Unggul, Polygon PoS Tumbuh Melawan Tren

Berdasarkan data Artemis, pendapatan fee on-chain September di blockchain utama memperlihatkan struktur “chain bernilai tinggi memimpin, chain frekuensi tinggi stabil”.【3】

Ethereum kokoh di posisi teratas meski pendapatan turun 9,75% dari Agustus, mempertegas dominasi pada transaksi bernilai tinggi dan aktivitas DEX di sektor DeFi.

Solana mengalami penurunan pendapatan fee 9,64%, koreksi kecil dengan model transaksi frekuensi tinggi tetap mendukung. Base mencatat penurunan terbesar, lebih dari 15%, mencerminkan potensi pendinginan ekosistem sementara.

Arbitrum turun 8,88% namun sempat melonjak di pertengahan September, mengindikasikan bahwa insentif jangka pendek memunculkan volatilitas lebih tinggi. Polygon PoS menjadi satu-satunya blockchain utama dengan pertumbuhan fee signifikan—naik lebih dari 40% month-over-month—kemungkinan berkat hard fork pada 11 September dan update ekosistem utama.

Meski pendapatan fee on-chain menurun, data ini menyoroti perubahan struktur interaksi on-chain yang lebih mendalam. Solana dan Base memperluas keterlibatan lewat model “frekuensi tinggi, biaya rendah” yang membangun loyalitas pengguna dan developer, sedangkan Ethereum tetap dominan di use case “nilai tinggi, hasil tinggi”. Divergensi ini menunjukkan dinamika dual-track antara chain berorientasi skala dan chain berorientasi nilai, di mana tren fee semakin ditentukan oleh desain jaringan dan insentif, bukan sekadar volume transaksi.

Divergensi Arus Modal: Arbitrum Memimpin Arus Masuk, Ethereum dan Base Alami Arus Keluar Besar

Data Artemis menunjukkan Arbitrum menjadi chain dengan arus masuk modal bersih terbesar bulan lalu, menarik lebih dari USD 500 juta, membalik tren arus keluar sebelumnya dan menjadi chain paling diminati modal. Pendorong utama adalah program insentif DRIP dari ArbitrumDAO, mengalokasikan 24 juta ARB pada musim pertama untuk protokol seperti Aave, Morpho, dan Euler, mendorong strategi lending leverage dengan reward tambahan. Dalam satu minggu, TVL Arbitrum naik lebih dari USD 360 juta, likuiditas DEX meningkat 23%, dan market Morpho hampir tiga kali lipat. Stablecoin juga mencatat rekor arus masuk, dengan USDe dan syrupUSDC tumbuh pesat—menegaskan efek katalis DRIP pada likuiditas dan pertumbuhan aplikasi.【4】

Hyperliquid menyusul, menarik lebih dari USD 400 juta berkat pengalaman trading yang dioptimalkan dan interaksi pengguna frekuensi tinggi. BNB Chain, OP Mainnet, dan WorldChain juga mencatat arus masuk signifikan, memperlihatkan beberapa L2 dan chain trading tetap kuat dalam menarik modal serta memperkuat konsentrasi likuiditas pada ekosistem dengan basis pengguna nyata dan kedalaman aplikasi.

Di sisi lain, Ethereum mengalami arus keluar hampir USD 750 juta, Base lebih dari USD 600 juta, menjadi ekosistem dengan arus keluar terbesar. Chain baru seperti Berachain, Linea, dan Sonic juga menghadapi penarikan modal berbeda-beda. Tren ini menandakan realokasi pasar, di mana likuiditas berpindah ke proyek dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi, sementara valuasi chain lama terkoreksi jangka pendek. Kompetisi Layer2 yang kian intens membuat pasar menilai ulang keberlanjutan dan adopsi nyata tiap ekosistem. Proyek yang minim inovasi atau daya tarik pengguna kini berisiko mengalami arus keluar likuiditas yang berkepanjangan.

Secara ringkas, arus modal on-chain berputar cepat. Pertumbuhan ekosistem Arbitrum, dipacu insentif dan kolaborasi protokol, telah memperkuat posisinya sebagai Layer2 terdepan. Sementara ekosistem yang mengalami arus keluar modal perlu mencari sumber pertumbuhan dan inovasi baru agar dapat merebut kembali perhatian pasar serta momentum likuiditas.

Analisis Metrik Kunci Bitcoin

Pada September, Bitcoin mengalami koreksi tajam, turun ke USD 107.261 dan menembus sejumlah rata-rata bergerak, sehingga sentimen pasar menjadi lebih berhati-hati. Namun menjelang akhir bulan, momentum bullish kembali saat rata-rata bergerak jangka pendek membentuk golden cross, mendorong harga naik ke channel bullish dan menembus resistance penting di USD 116.000 dan USD 120.000. Meski rebound, baik volume trading maupun momentum MACD belum meningkat sejalan, sehingga keberlanjutan pemulihan masih dipertanyakan.

Dengan arus masuk modal melambat dan momentum permintaan melemah, dinamika penawaran–permintaan on-chain serta perilaku holder menjadi indikator utama untuk proyeksi tren ke depan. Bagian ini menyoroti tiga metrik on-chain utama—realized cost basis and risk zones, Short-Term Holder Realized Value Ratio (STH RVT), dan Long-Term Holder Net Position Change—untuk menganalisis struktur distribusi Bitcoin saat ini, kapasitas penyerapan modal, dan risiko potensial dari sisi on-chain.

Zona Pasokan Berat di Atas Harga BTC — Kenaikan Lanjutan Butuh Absorpsi

Berdasarkan Glassnode, Bitcoin kini menghadapi resistensi pasokan padat di kisaran USD 114.000–118.000, dengan banyak koin dibeli antara akhir Agustus dan awal September—menandai kepemilikan berbiaya tinggi secara historis.【6】

Saat harga rebound ke zona tersebut, pembeli lama cenderung menjual untuk impas atau mengambil profit kecil, sehingga tekanan jual meningkat. Untuk naik ke level lebih tinggi, pasar harus menyerap dan merotasi pasokan ini secara efektif, agar konsolidasi sehat terjadi sebelum kenaikan berikutnya.

Aktivitas Holder Jangka Pendek Tetap Lemah — Momentum Modal Mendingin

Data Glassnode menunjukkan Short-Term Holder Realized Value Ratio (STH RVT) terus menurun, mendekati ambang pendinginan pasar 0,003, menandakan aktivitas modal on-chain sangat rendah. Rendahnya RVT berarti volume transaksi kecil dibanding kapitalisasi pasar terealisasi, mengindikasikan minimnya modal baru yang masuk pasar.【7】

Saat ini, RVT tetap pada titik terendah historis, menandakan antusiasme trading telah dingin dan partisipasi spekulatif jangka pendek melemah. Meski harga Bitcoin tetap naik sejak akhir 2024, RVT rendah menunjukkan reli ini tidak didukung aktivitas on-chain seperti fase bull 2021 atau awal 2024. Tanpa peningkatan likuiditas dan arus masuk modal baru, harga berpotensi sulit menembus rekor tertinggi dan menghadapi risiko pendinginan ke depan.

Holder Jangka Panjang Terus Mengurangi Posisi — Harga Menghadapi Tekanan

Glassnode mencatat Long-Term Holder Net Position Change tetap negatif selama beberapa pekan, menandakan holder jangka panjang terus mengurangi saldo, memindahkan koin dari cold storage dan kemungkinan menjual. Bar merah pada grafik menunjukkan arus keluar bersih, dengan total dua bulan terakhir diperkirakan ratusan ribu BTC—menandakan investor berpengalaman perlahan mengambil profit atau mengurangi risiko di harga tinggi.【8】

Perilaku distribusi holder jangka panjang kerap menandai siklus puncak. Ketika harga konsolidasi di level tinggi dan holder jangka panjang tetap menjual, ketidakseimbangan suplai–permintaan bisa memperlambat kenaikan. Meski Bitcoin bertahan di atas USD 110.000, absennya dukungan modal jangka panjang dapat membatasi momentum. Tanpa pembelian baru oleh investor baru, harga berpotensi menghadapi tekanan koreksi, dan perilaku holder jangka panjang harus dipantau sebagai sinyal struktural utama untuk fase pasar berikutnya.

Proyek & Aktivitas Token Trending

Data on-chain menunjukkan modal dan pengguna makin terkonsentrasi di ekosistem dengan fondasi interaksi kuat dan kedalaman aplikasi tinggi. Sementara itu, proyek dengan narasi dan inovasi teknologi menonjol menjadi fokus baru investor. Bagian ini menyoroti proyek dan token paling menonjol beberapa minggu terakhir, mengulas logika pertumbuhan dan potensi dampak pasar.

Tinjauan Proyek Trending

Plasma

Plasma merupakan proyek blockchain yang berfokus pada aplikasi stablecoin, menonjolkan arsitektur pembayaran berbiaya rendah, privasi tinggi, dan throughput besar untuk infrastruktur keuangan efisien di pasar berkembang. Dengan integrasi penerbitan stablecoin, lending, liquidity mining, dan distribusi aplikasi dalam satu jaringan, Plasma membentuk ekosistem stablecoin terpadu. XPL, token asli Plasma, digunakan untuk governance, staking, dan biaya transaksi, dengan pertumbuhan pengguna didorong strategi agresif seperti airdrop, penjualan publik, serta cashback kartu kredit.

DefiLlama mencatat dalam hitungan hari setelah mainnet, TVL Plasma melampaui USD 5,46 miliar per 30 September, naik lebih dari 40% dalam sepekan dan sempat menyalip Base. Pasokan stablecoin on-chain menembus USD 7 miliar dalam dua hari, menandakan kekuatan daya angkut modal. Lending Vault menyerap deposit USD 1,4 miliar dengan yield tahunan mendekati 40%. Kapitalisasi pasar meme coin Plasma melonjak 936% sehari, menembus USD 50 juta, menandakan lonjakan likuiditas di jaringan. Token XPL mencapai puncak USD 1,67, mendorong FDV di atas USD 14 miliar.【9】

Pertumbuhan pesat Plasma didorong performa teknis dan strategi go-to-market agresif. Pada beberapa ronde presale sebelum peluncuran, proyek ini menarik hampir USD 1,6 miliar, dengan whale investor awal meraih return hingga 19×. Setiap peserta pre-deposit mendapat airdrop tambahan, reward individu hingga USD 13.000. Launchpad Plasma mengumpulkan USD 251 juta dengan oversubscription 23.847%, menjadikannya salah satu peluncuran paling populer bulan ini.

Plasma secara strategis menyasar pasar berkembang dengan penggunaan stablecoin aktif seperti Asia Tenggara dan Turki, serta akan meluncurkan kartu kredit prabayar Plasma One yang menawarkan cashback dan yield on-chain—bersaing langsung dengan ekosistem stablecoin TRON. Plasma telah bermitra dengan lebih dari 100 proyek DeFi, meluncurkan insentif likuiditas, dan treasury di atas USD 1,5 miliar. Secara keseluruhan, Plasma meraih “grand slam minggu peluncuran”, memacu lonjakan aktivitas pengguna, arus masuk likuiditas, dan partisipasi ekosistem. Namun, keberlanjutan jangka panjang bergantung pada retensi pengguna, adopsi stablecoin nyata, serta tantangan kepatuhan di tiap yurisdiksi.

Tinjauan Token Trending

$MYX

MYX adalah token asli MYX Finance, protokol derivatif terdesentralisasi yang fokus pada trading perpetual futures on-chain. Platform ini mengusung akses permissionless, zero slippage, dan governance komunitas untuk mentransformasi pengalaman trading on-chain. Lewat mekanisme unik, MYX menghapus order book dan perantara, memungkinkan trading kontrak perpetual efisien dan murah. Token MYX berfungsi untuk governance, reward staking, dan fee di protokol.

Berdasarkan CoinGecko, MYX naik 63,25% pada minggu akhir September, menembus USD 16,40 dan mengungguli pasar. Kenaikan ini didorong sinergi kondisi makro dan fundamental proyek: pemulihan likuiditas global meningkatkan risk appetite ke altcoin mid-cap seperti MYX, yang menawarkan potensi pertumbuhan tinggi. MYX baru-baru ini meluncurkan modul protokol utama, program insentif likuiditas, dan ekspansi kemitraan, mempercepat arus masuk pengguna dan modal.【10】

Keterlibatan komunitas MYX melonjak pesat. Diskusi tentang mekanisme trading, rumor airdrop, dan update roadmap menyebar di X, Telegram, serta forum crypto. Influencer menyebut MYX sebagai “kuda hitam perpetual on-chain”, menandakan potensi menjadi protokol pertumbuhan tinggi berikutnya. Screenshot transaksi besar dan analisis wallet beredar luas, memicu FOMO dan partisipasi. Debat soal overvaluasi justru memperkuat momentum token dalam jangka pendek.

MYX Finance dengan cepat menjadi pemain utama derivatif terdesentralisasi lewat inovasi mekanisme, efisiensi trading, dan pengalaman berbasis pengguna. Dukungan insentif likuiditas, perhatian institusi, keterlibatan komunitas, dan momentum teknikal positif menunjukkan MYX berpotensi berlanjut kuat. Jika arus masuk likuiditas bertahan, MYX dapat menjadi infrastruktur inti ekosistem derivatif on-chain.

Kesimpulan

Sepanjang September 2025, aktivitas on-chain dan distribusi modal semakin berbeda secara struktural. Solana, dengan 2,3 miliar transaksi bulanan, tetap unggul pada aktivitas frekuensi tinggi; Base naik 26,6% dalam volume dan melampaui 1 juta alamat aktif, mengukuhkan diri sebagai Layer2 utama. Ethereum, meski menurun tipis pada transaksi dan alamat aktif, tetap menjadi chain bernilai besar, menegaskan peran penting dalam DeFi dan interaksi protokol.

Dari sisi modal, Arbitrum yang didorong insentif DRIP mencatat lebih dari USD 500 juta arus masuk bersih, memimpin arus modal dan rebound TVL serta aktivitas. Sebaliknya, Ethereum dan Base mencatat arus keluar bersih masing-masing USD 750 juta dan USD 600 juta, menandakan tekanan repricing likuiditas di tengah persaingan insentif yang makin intens. Dana bergerak cepat ke ekosistem baru dengan yield lebih tinggi atau skema insentif inovatif.

Metrik on-chain Bitcoin menunjukkan fase konsolidasi sideways—aktivitas holder jangka pendek lemah dan distribusi holder jangka panjang berlanjut—menandakan momentum kenaikan terbatas. Namun, zona cost-basis memberi dukungan teknikal, sehingga fase ini lebih bersifat korektif daripada pembalikan tren penuh.

Di antara proyek unggulan, Plasma menjadi chain baru terpopuler bulan ini lewat desain stablecoin dan strategi insentif agresif, dengan TVL menembus USD 5,4 miliar dan partisipasi ekosistem melonjak. MYX Finance menjadi bintang derivatif tercepat, token naik 63,25% dalam sepekan, didorong hype komunitas dan minat institusi.

Secara keseluruhan, modal dan pengguna bergerak semakin cepat ke ekosistem dengan aktivitas intens, throughput tinggi, dan narasi kuat, memperkuat tren divergensi struktural di lanskap on-chain.


Referensi:

1. Artemis, https://app.artemisanalytics.com/chains
2. Artemis, https://app.artemisanalytics.com/chains
3. Artemis, https://app.artemisanalytics.com/chains
4. Artemis, https://app.artemisanalytics.com/flows
5. DefiLlama, https://defillama.com/chain/arbitrum
6. Glassnode, https://studio.glassnode.com/charts/indicators.CostBasisDistributionHeatmap?a=BTC&mScl=lin&period=1y&s=1727838936&u=1759374936&zoom=365
7. Glassnode, https://studio.glassnode.com/charts/btc-sth-realized-rvt-ratio?a=BTC&s=1398402256&u=1759190400&zoom=
8. Glassnode, https://studio.glassnode.com/charts/supply.LthNetChangePit?a=BTC&c=native&ema=0&mAvg=3&mMedian=0&mScl=lin&pScl=lin&period=1y&resolution=24h&s=1722384000&u=1759276800&zoom=
9. DefiLlama, https://defillama.com/chain/plasma
10. CoinGecko, https://www.coingecko.com/en/coins/myx-finance

Gate Research adalah platform riset blockchain dan cryptocurrency komprehensif yang menyediakan konten mendalam untuk pembaca, termasuk analisis teknikal, wawasan pasar, riset industri, prediksi tren, dan analisis kebijakan makroekonomi.

Disclaimer
Investasi di pasar cryptocurrency berisiko tinggi. Pengguna wajib melakukan riset sendiri dan memahami sepenuhnya karakter aset serta produk sebelum mengambil keputusan investasi. Gate tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan akibat keputusan tersebut.