TheWorldOfDigitalCur
vip

- Setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kemarin Rabu, tentang penangguhan sementara selama 90 hari untuk sebagian besar tarif baru, Bank Goldman Sachs (NYSE:GS) kembali memperbarui proyeksinya tentang resesi ekonomi, yang menghasilkan dampak positif di pasar keuangan yang sebelumnya terpengaruh oleh kekhawatiran perang dagang.


Goldman Sachs telah mengurangi perkiraannya untuk kemungkinan terjadinya resesi global menjadi 45%, serta diperkirakan inflasi inti akan mencapai puncaknya pada 3,5%. Perubahan ini datang setelah empat hari volatilitas yang ekstrem di pasar global, yang memberikan kesempatan kepada Menteri Keuangan Scott Biesen untuk memimpin negosiasi perdagangan yang akan datang, yang dipandang positif oleh Wall Street mengingat posisinya yang moderat.
Diketahui bahwa sebelumnya pada minggu ini, Bank Goldman Sachs telah meluncurkan estimasi awal yang menunjukkan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi akibat dikenakannya tarif baru pada impor dari China. Namun, setelah pengumuman Trump mengenai penangguhan tarif, proyeksi ini disesuaikan menjadi "estimasi non-resesi", di mana bank memperkirakan pertumbuhan PDB yang moderat sebesar 0,5% menjelang kuartal keempat tahun 2025, dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve mulai bulan Juni.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate.io
Komunitas
Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • ไทย
  • Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)