Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengalami kehilangan data besar-besaran, dengan hampir setahun pesan teks dari mantan Ketua Gary Gensler kini terhapus secara permanen. Sebuah laporan internal dari Kantor Inspektur Jenderal agensi (OIG) mengungkapkan bahwa pesan-pesan tersebut hilang akibat "kegagalan teknis" oleh Kantor Teknologi Informasi (OIT). Laporan OIG menyatakan bahwa suatu kebijakan yang "kurang dipahami dan otomatis" pada tahun 2023, yang dimaksudkan untuk menonaktifkan pengiriman pesan, pada akhirnya menyebabkan penghapusan data. Gensler menemukan aplikasi yang hilang di teleponnya pada bulan September 2023, mendorong staf OIT untuk melakukan reset pabrik yang mengakibatkan penghapusan permanen data miliknya. Investigasi OIG menemukan bahwa OIT telah gagal untuk mencadangkan pesan-pesannya selama hampir setahun, khususnya yang dikirim antara bulan Oktober 2022 dan September 2023. Insiden ini dapat memiliki implikasi signifikan bagi kemampuan SEC untuk memenuhi permintaan catatan publik. Setelah tinjauan, OIG telah merekomendasikan agar SEC meningkatkan pengelolaan perangkat seluler dan catatan federal.
Implikasi dan Rekomendasi
Kehilangan komunikasi Gensler adalah masalah serius yang menimbulkan pertanyaan tentang praktik pencatatan SEC. Ketidakmampuan untuk mengambil kembali pesan-pesan ini dapat mempengaruhi kemampuan agensi untuk merespons permintaan tertentu berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA), yang berpotensi merusak transparansi. Laporan OIG menyoroti kebutuhan yang jelas akan sistem yang lebih kuat dan dapat diandalkan untuk mengelola komunikasi digital. Rekomendasi yang dibuat oleh OIG bertujuan untuk mencegah insiden serupa di masa depan dengan memperkuat kebijakan dan prosedur internal SEC dalam menangani catatan resmi di perangkat seluler. Peristiwa ini menjadi pengingat yang jelas tentang tantangan yang dihadapi lembaga pemerintah dalam mengelola data digital dan memastikan akuntabilitas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
SEC Menyebut "Kegagalan Teknologi" sebagai Penyebab Hilangnya Pesan Gensler
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengalami kehilangan data besar-besaran, dengan hampir setahun pesan teks dari mantan Ketua Gary Gensler kini terhapus secara permanen. Sebuah laporan internal dari Kantor Inspektur Jenderal agensi (OIG) mengungkapkan bahwa pesan-pesan tersebut hilang akibat "kegagalan teknis" oleh Kantor Teknologi Informasi (OIT). Laporan OIG menyatakan bahwa suatu kebijakan yang "kurang dipahami dan otomatis" pada tahun 2023, yang dimaksudkan untuk menonaktifkan pengiriman pesan, pada akhirnya menyebabkan penghapusan data. Gensler menemukan aplikasi yang hilang di teleponnya pada bulan September 2023, mendorong staf OIT untuk melakukan reset pabrik yang mengakibatkan penghapusan permanen data miliknya. Investigasi OIG menemukan bahwa OIT telah gagal untuk mencadangkan pesan-pesannya selama hampir setahun, khususnya yang dikirim antara bulan Oktober 2022 dan September 2023. Insiden ini dapat memiliki implikasi signifikan bagi kemampuan SEC untuk memenuhi permintaan catatan publik. Setelah tinjauan, OIG telah merekomendasikan agar SEC meningkatkan pengelolaan perangkat seluler dan catatan federal.
Implikasi dan Rekomendasi
Kehilangan komunikasi Gensler adalah masalah serius yang menimbulkan pertanyaan tentang praktik pencatatan SEC. Ketidakmampuan untuk mengambil kembali pesan-pesan ini dapat mempengaruhi kemampuan agensi untuk merespons permintaan tertentu berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA), yang berpotensi merusak transparansi. Laporan OIG menyoroti kebutuhan yang jelas akan sistem yang lebih kuat dan dapat diandalkan untuk mengelola komunikasi digital. Rekomendasi yang dibuat oleh OIG bertujuan untuk mencegah insiden serupa di masa depan dengan memperkuat kebijakan dan prosedur internal SEC dalam menangani catatan resmi di perangkat seluler. Peristiwa ini menjadi pengingat yang jelas tentang tantangan yang dihadapi lembaga pemerintah dalam mengelola data digital dan memastikan akuntabilitas.