Seorang penyedia fintech baru saja mengumumkan kabar sangat buruk—Marquis mengonfirmasi bahwa mereka menjadi korban serangan ransomware. Puluhan bank dan serikat kredit di AS kini tengah panik setelah diberitahu bahwa data nasabah mereka mungkin telah terekspos. Pelanggaran ini menyoroti kerentanan yang terus berlanjut dalam infrastruktur keuangan, terutama bagi penyedia layanan pihak ketiga yang menangani informasi sensitif. Bank-bank sedang berlomba untuk menilai kerusakan dan memberi tahu nasabah yang terdampak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OldLeekConfession
· 12-06 21:26
Datang lagi, kali ini giliran Marquis? Penyedia layanan pihak ketiga memang benar-benar jadi celah besar di dunia finansial, setiap hari terus dimanfaatkan.
Lihat AsliBalas0
LightningAllInHero
· 12-03 22:58
Lagi-lagi masalah dari penyedia layanan pihak ketiga, dua tahun terakhir ini sudah terlalu sering dengar sampai jadi kebal.
Lihat AsliBalas0
MetaMaskVictim
· 12-03 22:56
Lagi-lagi penyedia layanan pihak ketiga bermasalah, benar-benar bikin kesal.
Lihat AsliBalas0
MondayYoloFridayCry
· 12-03 22:54
Kena hack lagi, sekarang benar-benar sudah tidak punya kepercayaan diri.
Lihat AsliBalas0
gas_fee_trauma
· 12-03 22:49
Lagi-lagi ada masalah besar, Marquis kena serangan ransomware, puluhan bank dan koperasi kredit jadi ikut panik... Inilah sebabnya kenapa saya tidak pernah sepenuhnya percaya pada penyedia layanan pihak ketiga.
Lihat AsliBalas0
BoredWatcher
· 12-03 22:31
Lagi-lagi ada isu besar, penyedia layanan pihak ketiga ini memang benar-benar seperti bom waktu di dunia keuangan.
Seorang penyedia fintech baru saja mengumumkan kabar sangat buruk—Marquis mengonfirmasi bahwa mereka menjadi korban serangan ransomware. Puluhan bank dan serikat kredit di AS kini tengah panik setelah diberitahu bahwa data nasabah mereka mungkin telah terekspos. Pelanggaran ini menyoroti kerentanan yang terus berlanjut dalam infrastruktur keuangan, terutama bagi penyedia layanan pihak ketiga yang menangani informasi sensitif. Bank-bank sedang berlomba untuk menilai kerusakan dan memberi tahu nasabah yang terdampak.