Dalam investasi jangka panjang, prinsip imbal hasil majemuk sebenarnya tidak hanya berlaku pada instrumen keuangan, tetapi juga di properti. Jika melihat sejarah, mereka yang masuk pada waktu yang tepat selalu menang, namun formula ini tidak selalu berhasil.
Ada tiga syarat utama: Pertama, suku bunga harus rendah agar biaya utangmu tetap rendah. Kedua, hasil sewa dari properti yang kamu beli harus tinggi dibandingkan harganya, artinya rasio sewa/harga menguntungkan bagimu. Ketiga, dan yang paling krusial—pendapatanmu harus sejalan dengan cicilan kredit, jika tidak sistemnya tidak berkelanjutan.
Mereka yang bisa menangkap siklus ini dan menjalankannya dengan baik sejak muda akan mengumpulkan kekayaan yang signifikan dalam jangka panjang. Timing dan kesabaran adalah segalanya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidityLarry
· 5jam yang lalu
Sejujurnya, suku bunga itu memang benar-benar kunci, ya. Di lingkungan sekarang, sulit meniru pola masa lalu.
Orang-orang di era suku bunga rendah memang benar-benar menikmati, tapi sekarang kalau mau beli rumah harus benar-benar menghitung arus kas sendiri, kalau tidak ya cuma kerja buat bank.
Lihat AsliBalas0
Lonely_Validator
· 5jam yang lalu
Sejujurnya, dari tiga syarat tersebut, yang ketiga paling menyakitkan, begitu banyak orang yang gagal karena masalah arus kas.
Lihat AsliBalas0
Deconstructionist
· 5jam yang lalu
Kalau dipikir-pikir, memang benar, masuk ke properti dengan timing yang tepat memang bisa meraup untung besar, tapi probabilitas ketiga syarat itu terpenuhi bersamaan... uh, susah dibilang.
Sekarang suku bunga setinggi ini, siapa yang berani pinjam uang buat beli rumah? Lagi pula rasio sewa terhadap harga jual juga berantakan, balik modalnya entah kapan. Kuncinya juga harus punya penghasilan stabil, sekali kena PHK ya habis sudah.
Memang kalau masih muda dan ada kesempatan, bisa saja berkembang, cuma terlalu bergantung pada faktor keberuntungan.
Lihat AsliBalas0
ContractBugHunter
· 5jam yang lalu
Sejujurnya, lingkungan suku bunga rendah + arus kas properti yang bagus adalah kunci utamanya, yang lain hanyalah omong kosong.
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 5jam yang lalu
Sejujurnya, begitu suku bunga turun, banyak orang langsung ingin all in ke properti, tapi akhirnya malah banyak yang rugi.
Tidak semua orang bisa tepat waktu masuk dan keluar, faktor keberuntungannya terlalu besar.
Lihat AsliBalas0
CounterIndicator
· 5jam yang lalu
Sejujurnya, jendela suku bunga rendah itu sudah tertutup, sekarang yang masuk semua sedang bertaruh pada penurunan suku bunga, risikonya agak besar ya.
Dalam investasi jangka panjang, prinsip imbal hasil majemuk sebenarnya tidak hanya berlaku pada instrumen keuangan, tetapi juga di properti. Jika melihat sejarah, mereka yang masuk pada waktu yang tepat selalu menang, namun formula ini tidak selalu berhasil.
Ada tiga syarat utama: Pertama, suku bunga harus rendah agar biaya utangmu tetap rendah. Kedua, hasil sewa dari properti yang kamu beli harus tinggi dibandingkan harganya, artinya rasio sewa/harga menguntungkan bagimu. Ketiga, dan yang paling krusial—pendapatanmu harus sejalan dengan cicilan kredit, jika tidak sistemnya tidak berkelanjutan.
Mereka yang bisa menangkap siklus ini dan menjalankannya dengan baik sejak muda akan mengumpulkan kekayaan yang signifikan dalam jangka panjang. Timing dan kesabaran adalah segalanya.