Menurut laporan analisis ekonomi terbaru, Bank Sentral Thailand mungkin akan terus melaksanakan langkah penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Pengamat pasar memperkirakan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur Bank Sentral yang baru, Wichai Ratanakorn, Thailand mungkin akan mengalami dua kali penurunan suku bunga pada kuartal keempat tahun ini. Diperkirakan bahwa pada bulan Oktober dan Desember akan ada penyesuaian suku bunga masing-masing sebesar 25 poin dasar, yang akan menurunkan suku bunga benchmark Thailand dari 1,50% saat ini menjadi 1,00%.
Logika di balik prediksi ini sangat terkait dengan lingkungan ekonomi global. Para analis percaya bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil tindakan pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun, yang menyediakan lingkungan eksternal yang relatif longgar bagi Bank Sentral Thailand. Dalam hal ini, risiko Thailand untuk terus melonggarkan kebijakan moneternya relatif kecil, dan kemungkinan besar tidak akan memicu aliran modal keluar secara besar-besaran.
Namun, keputusan ini juga menghadapi tantangan. Bank Sentral Thailand perlu mencapai keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan. Penurunan suku bunga meskipun dapat memberikan dorongan bagi ekonomi, tetapi juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang dan ekspektasi inflasi.
Perlu dicatat bahwa Thailand, sebagai ekonomi pasar yang sedang berkembang, sering kali dipengaruhi oleh pergerakan ekonomi global dalam kebijakan moneternya. Arah kebijakan Federal Reserve memiliki arti penting sebagai referensi bagi keputusan negara-negara pasar berkembang seperti Thailand.
Secara keseluruhan, arah kebijakan moneter Bank Sentral Thailand di masa depan akan menjadi fokus perhatian pasar. Investor dan ekonom akan memperhatikan dengan seksama kecenderungan kebijakan gubernur baru, serta kinerja ekonomi Thailand di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GhostAddressHunter
· 08-20 16:35
Begini lagi, sekali lagi dianggap bodoh.
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrying
· 08-20 04:52
Bermain saham sudah bangkrut dan rugi parah!
Lihat AsliBalas0
pvt_key_collector
· 08-20 04:38
Harus mengikuti The Federal Reserve (FED) lagi, pertunjukan bayangan.
Menurut laporan analisis ekonomi terbaru, Bank Sentral Thailand mungkin akan terus melaksanakan langkah penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Pengamat pasar memperkirakan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur Bank Sentral yang baru, Wichai Ratanakorn, Thailand mungkin akan mengalami dua kali penurunan suku bunga pada kuartal keempat tahun ini. Diperkirakan bahwa pada bulan Oktober dan Desember akan ada penyesuaian suku bunga masing-masing sebesar 25 poin dasar, yang akan menurunkan suku bunga benchmark Thailand dari 1,50% saat ini menjadi 1,00%.
Logika di balik prediksi ini sangat terkait dengan lingkungan ekonomi global. Para analis percaya bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil tindakan pemotongan suku bunga sebelum akhir tahun, yang menyediakan lingkungan eksternal yang relatif longgar bagi Bank Sentral Thailand. Dalam hal ini, risiko Thailand untuk terus melonggarkan kebijakan moneternya relatif kecil, dan kemungkinan besar tidak akan memicu aliran modal keluar secara besar-besaran.
Namun, keputusan ini juga menghadapi tantangan. Bank Sentral Thailand perlu mencapai keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan. Penurunan suku bunga meskipun dapat memberikan dorongan bagi ekonomi, tetapi juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang dan ekspektasi inflasi.
Perlu dicatat bahwa Thailand, sebagai ekonomi pasar yang sedang berkembang, sering kali dipengaruhi oleh pergerakan ekonomi global dalam kebijakan moneternya. Arah kebijakan Federal Reserve memiliki arti penting sebagai referensi bagi keputusan negara-negara pasar berkembang seperti Thailand.
Secara keseluruhan, arah kebijakan moneter Bank Sentral Thailand di masa depan akan menjadi fokus perhatian pasar. Investor dan ekonom akan memperhatikan dengan seksama kecenderungan kebijakan gubernur baru, serta kinerja ekonomi Thailand di tengah ketidakpastian ekonomi global.