Pada tahun 2025, DuckChain (DUCK) hadir sebagai blockchain layer konsumen pertama di TON, bertujuan menghubungkan TON dengan Ethereum (EVM), Bitcoin (BTC), dan berbagai ekosistem lainnya. Sebagai platform blockchain pionir, DuckChain memiliki peran sentral dalam pengembangan dApp, migrasi aplikasi, serta menarik likuiditas ke ekosistem Telegram.
Menjelang 2025, DuckChain telah menjelma menjadi pemain utama di industri blockchain dengan menghadirkan sistem gas terpadu dan abstraksi akun untuk menurunkan hambatan bagi pengguna Web2. DuckChain mencatat 253.124 holder dan komunitas pengembang yang dinamis. Artikel ini akan mengulas arsitektur teknis, performa pasar, dan proyeksi masa depan DuckChain.
DuckChain lahir pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan integrasi yang mulus antara TON dan ekosistem blockchain utama lainnya. Proyek ini muncul saat minat terhadap aplikasi blockchain ramah pengguna meningkat, dengan misi menghadirkan interaksi blockchain yang semudah mengirim pesan di Telegram.
Peluncuran DuckChain membuka peluang baru bagi pengembang dan pengguna di ekosistem Telegram, dengan potensi menjangkau 950 juta pengguna global.
Didukung komunitas dan tim pengembang, DuckChain terus menyempurnakan teknologi, keamanan, dan penerapan di dunia nyata.
DuckChain dijalankan oleh jaringan node terdesentralisasi di seluruh dunia, tanpa kontrol bank maupun pemerintah. Node-node ini bekerja sama memvalidasi transaksi, memastikan transparansi sistem dan ketahanan terhadap serangan, sehingga pengguna memperoleh otonomi lebih serta meningkatkan resiliensi jaringan.
Blockchain DuckChain merupakan buku besar digital yang bersifat publik dan tak dapat diubah, merekam setiap transaksi. Transaksi dikelompokkan dalam blok, dihubungkan melalui hash kriptografi sehingga membentuk rantai yang aman. Seluruh catatan dapat diakses publik, membangun kepercayaan tanpa perantara.
DuckChain memanfaatkan infrastruktur Arbitrum Orbit yang andal untuk memaksimalkan performa dan interoperabilitas lintas ekosistem blockchain.
DuckChain mengimplementasikan mekanisme konsensus TON untuk memvalidasi transaksi dan mencegah penipuan seperti double-spending. Partisipan menjaga keamanan jaringan melalui aktivitas khusus di ekosistem TON dan memperoleh imbalan DUCK atas kontribusinya.
Pendekatan inovatif ini menghubungkan banyak ekosistem blockchain, sekaligus menghadirkan pengalaman terpadu di platform Telegram.
DuckChain mengamankan transaksi menggunakan enkripsi kunci publik-pribadi:
Mekanisme ini menjaga keamanan dana serta privasi transaksi. Integrasi DuckChain dengan Telegram menambah lapisan keamanan yang ramah pengguna, memungkinkan operasi on-chain langsung dari antarmuka Telegram.
Per 21 November 2025, DUCK beredar sebanyak 5.900.000.000 token, dengan total pasokan 9.454.878.330.
Token baru masuk melalui mekanisme yang tidak diungkapkan, sehingga mempengaruhi dinamika penawaran dan permintaan pasar.
DUCK mencatat harga tertinggi $0,01816 pada 16 Januari 2025.
Harga terendahnya adalah $0,000606, terjadi di 10 Oktober 2025.
Fluktuasi ini mencerminkan sentimen pasar, tren adopsi, serta pengaruh eksternal lainnya.
Klik untuk melihat harga pasar DUCK terkini

Ekosistem DuckChain mendukung berbagai aplikasi:
DuckChain menjalin kemitraan dengan TON dan Arbitrum Orbit, memperkuat kemampuan teknis dan pengaruh pasar. Kemitraan ini menjadi fondasi ekspansi ekosistem DuckChain.
DuckChain dihadapkan pada tantangan berikut:
Berbagai isu ini memicu diskusi di komunitas dan pasar, sekaligus mendorong inovasi berkelanjutan bagi DuckChain.
Komunitas DuckChain sangat aktif, berfokus pada 950 juta pengguna global Telegram. Di X (sebelumnya Twitter), unggahan dan tagar seperti #DuckChain semakin populer. Masuknya pengalaman Web3 di Telegram mengobarkan minat komunitas.
Sentimen di X memperlihatkan reaksi beragam:
Tren saat ini menunjukkan minat yang meningkat seiring proyek ini menjembatani Web2 dan Web3.
Pengguna X memperdebatkan potensi DuckChain untuk mengubah Telegram menjadi super app blockchain serta dampaknya terhadap privasi dan keamanan data pengguna.
DuckChain mendefinisikan ulang integrasi blockchain dengan menghubungkan TON ke Ethereum dan ekosistem lain, menawarkan pengalaman Web3 mulus di Telegram. Komunitas aktif, sumber daya melimpah, dan potensi pasar yang kuat menjadikan DuckChain menonjol di lanskap kripto. Meski menghadapi tantangan berupa ketidakpastian regulasi dan kompleksitas integrasi teknis, inovasi dan roadmap yang jelas menempatkan DuckChain sebagai pemain utama masa depan teknologi terdesentralisasi. Baik pemula maupun profesional, DuckChain layak diikuti karena ambisinya membawa blockchain ke basis pengguna luas melalui Telegram.
Dalam slang kripto, 'duck' berarti 'bertahan' atau 'tetap tenang' saat pasar volatil, mirip dengan 'HODL'. Ini adalah pengingat agar tidak panik menjual saat harga berfluktuasi.
Bebek adalah daging unggas yang terkenal dengan cita rasa kaya dan tekstur lembut. Bebek kerap dianggap hidangan eksklusif di berbagai kuliner dunia.
Dalam slang kripto, 'duck' merujuk pada aksi menahan koin saat pasar turun, seperti bebek yang tetap mengapung di air bergelombang. Intinya, tetap tenang dan tidak panik saat harga turun.
Duck adalah proyek cryptocurrency web3, bukan burung air. Kemungkinan berupa token atau platform di bidang blockchain, namun detail spesifik tidak dijelaskan di konteks ini.
Bagikan
Konten