Decrypt melaporkan bahwa Benjamin Chow, pendiri Meteora, tengah menghadapi gugatan class action atas dugaan pengaturan penipuan kripto dan penggunaan ilegal kemiripan mantan Ibu Negara AS Melania Trump serta Presiden Argentina Javier Milei untuk mempromosikan token penipuan MELANIA dan LIBRA. Setelah peluncuran, harga kedua token tersebut melonjak signifikan sebelum akhirnya jatuh tajam. Dokumen pengadilan menyatakan Chow bekerja sama dengan Hayden Davis dan Kelsier Ventures dalam manipulasi pasar untuk setidaknya 15 token berbeda. Pengadilan telah mencairkan USDC senilai $57,6 juta yang terhubung dengan token LIBRA, dengan tetap bersikap hati-hati terhadap kelanjutan gugatan ini.
Meteora merupakan protokol DeFi generasi terbaru yang didukung YZi Labs dan IDG Capital, dirancang untuk menghadirkan infrastruktur likuiditas yang efisien, komposabel, dan berkelanjutan di blockchain Solana. Usai rebranding dari Mercurial Finance ke Meteora pada 2023, proyek ini dengan cepat menjadi penyedia likuiditas utama bagi agregator Solana seperti Jupiter Swap, mendorong arus modal dinamis di seluruh ekosistem.
Meteora mengadopsi mekanisme Liquidity Allocation yang unik, menggantikan airdrop konvensional. Penerima memperoleh posisi likuiditas di pool MET/SOL, bukan alokasi token langsung, sehingga berpeluang mendapatkan biaya transaksi sekaligus menekan tekanan jual. Total pasokan: 1.000.000.000 MET; pasokan awal beredar: 48% (480.000.000), dengan alokasi sebagai berikut:
Struktur ini menegaskan komitmen jangka panjang dan fokus komunitas. Penguncian jangka panjang untuk token tim dan investor mendukung pengembangan berkelanjutan serta keselarasan dengan kepentingan komunitas.
MET adalah token utama dalam ekosistem Meteora yang menjalankan sejumlah fungsi inti:
(Sumber: MeteoraAG)
Pengumuman resmi Meteora:
Informasi lebih lengkap tentang Web3, segera daftar di: https://www.gate.com/
Sebagai proyek infrastruktur DeFi unggulan di jaringan Solana, Meteora memperlihatkan strategi jangka panjang berorientasi komunitas dalam desain likuiditas, tokenomics, dan pengembangan ekosistem. Gugatan class action terhadap Benjamin Chow menjadi pengingat bagi investor bahwa, terlepas dari kemajuan teknologi dan aktivitas ekosistem, risiko hukum dan pasar tetap ada. Bagi para peserta, memahami distribusi token, mekanisme likuiditas, serta model operasional—dan menerapkan penilaian yang tepat—menjadi kunci perlindungan kepentingan. Menjelang listing MET, meningkatnya minat pasar dan aktivitas trading membawa peluang, namun juga risiko volatilitas yang signifikan.