
Grafik: https://www.gate.com/trade/XRP_USDT
Pada 17 November 2025, XRP diperdagangkan di sekitar US$2,25. Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas whale di bursa melonjak, dengan perpindahan sekitar 200 juta XRP ke dalam bursa yang berpotensi menandakan tekanan jual jangka pendek meningkat. Peluncuran spot ETF menjadi katalis bullish, namun XRP mencatat penurunan harian sebesar 7,3%. Hal ini menegaskan sentimen pasar yang masih rapuh.
Secara keseluruhan, berbagai indikator ini menunjukkan XRP masih berada dalam fase akumulasi, dengan potensi kenaikan namun tetap mengandung risiko penurunan.
Dari sisi teknikal, sebagian besar analisis berfokus pada satu level utama: US$2,80 sebagai resistance krusial. Bila XRP mampu bertahan dan tembus di atas area ini, peluang kenaikan lanjutan bisa terbuka. Sebaliknya, breakout palsu dapat memicu koreksi ke kisaran US$2,20–US$2,40.
Selain itu, beberapa model menyoroti rentang US$2,69–US$2,84 sebagai zona resistance utama. Breakout yang meyakinkan di atas rentang ini akan semakin mengonfirmasi tren bullish.
Jika XRP berhasil breakout secara konsisten dan ditutup di atas US$2,80, beberapa dinamika positif dapat muncul:
Bagi pemula, menambah posisi secara bertahap setelah breakout terkonfirmasi biasanya berisiko lebih rendah.
Jika harga gagal menembus US$2,80, perhatikan risiko berikut:
Singkatnya, kegagalan breakout resistance menjadi skenario bearish utama dalam jangka pendek.
XRP berada pada titik krusial. Jika XRP menembus US$2,80, tren bullish dapat dimulai, sementara kegagalan menembus resistance bisa memicu koreksi lanjutan. Untuk berpartisipasi secara bijak, investor perlu mengombinasikan analisis teknikal, kontrol risiko, dan manajemen modal.





