Di Shanghai yang ramai, seorang remaja berusia 16 tahun bernama Xiao Ming sedang diam-diam mengandung sebuah impian yang besar. Setiap hari setelah pulang sekolah, dia selalu tidak sabar untuk kembali ke dunia kecilnya—loteng yang sempit namun penuh harapan. Di sini, layar komputer menjadi jendela menuju kemungkinan tak terbatas, petualangan di dunia virtual membuatnya sangat terpesona.
Kehidupan Xiao Ming, seperti seorang pemula yang baru memulai dalam permainan, dipenuhi dengan harapan tak terbatas untuk masa depan di tengah kesederhanaan. Dia memiliki ambisi yang membara di dalam hatinya: untuk menjadi seorang desainer game yang luar biasa, menciptakan metaverse yang dapat menampung jutaan pemain untuk bermain secara bersamaan.
Namun, dunia nyata tidak selalu sempurna seperti yang diharapkan. Koneksi internet yang lambat di warung internet dekat sekolah dan sering munculnya pesan 'kepadatan server' dalam permainan mobile membuat Xiao Ming merasa frustrasi. Terutama ketika suatu kali, dia bermain permainan taktis multipemain online yang populer bersama teman-temannya, medan perang yang seharusnya penuh semangat itu menjadi membosankan karena latensi yang tinggi. Keluhan dari rekan satu timnya terus berdatangan, semangat Xiao Ming pun ikut memudar.
Malam itu, Xiao Ming berbaring di tempat tidur, menatap bintang-bintang fluoresen di langit-langit, dengan penuh keraguan di dalam hati: mengapa dunia angka yang begitu indah selalu terikat oleh berbagai batasan teknologi, tidak dapat benar-benar menjelajahi dengan bebas?
Titik balik takdir muncul pada suatu siang yang cerah di bulan September 2025. Xiao Ming secara kebetulan menemukan sebuah pos di forum game, berjudul 'Dari Dongeng ke Kenyataan: Sebuah Kerajaan Mimpi bernama Somnia'. Penulis pos ini adalah seorang pengembang senior bernama Bibi, yang merupakan anggota aktif komunitas Somnia, mahir dalam menggunakan cerita yang hidup untuk mendekatkan orang dengan teknologi.
Dengan rasa ingin tahu, Xiao Ming mengklik pos ini. Di layar, segera muncul deskripsi seperti dongeng: 'Sekali waktu, di sebuah kerajaan ajaib bernama Negeri Mimpi, tinggal seorang peri kecil bernama Somya. Rumahnya adalah sebuah istana kristal yang indah, dikelilingi oleh banyak gerbang bintang yang berkelap-kelip. Namun, kerajaan ini sedang menghadapi masalah yang rumit: istananya terlalu kecil, tidak dapat menampung semua pengunjung yang ingin berkunjung.'
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di Shanghai yang ramai, seorang remaja berusia 16 tahun bernama Xiao Ming sedang diam-diam mengandung sebuah impian yang besar. Setiap hari setelah pulang sekolah, dia selalu tidak sabar untuk kembali ke dunia kecilnya—loteng yang sempit namun penuh harapan. Di sini, layar komputer menjadi jendela menuju kemungkinan tak terbatas, petualangan di dunia virtual membuatnya sangat terpesona.
Kehidupan Xiao Ming, seperti seorang pemula yang baru memulai dalam permainan, dipenuhi dengan harapan tak terbatas untuk masa depan di tengah kesederhanaan. Dia memiliki ambisi yang membara di dalam hatinya: untuk menjadi seorang desainer game yang luar biasa, menciptakan metaverse yang dapat menampung jutaan pemain untuk bermain secara bersamaan.
Namun, dunia nyata tidak selalu sempurna seperti yang diharapkan. Koneksi internet yang lambat di warung internet dekat sekolah dan sering munculnya pesan 'kepadatan server' dalam permainan mobile membuat Xiao Ming merasa frustrasi. Terutama ketika suatu kali, dia bermain permainan taktis multipemain online yang populer bersama teman-temannya, medan perang yang seharusnya penuh semangat itu menjadi membosankan karena latensi yang tinggi. Keluhan dari rekan satu timnya terus berdatangan, semangat Xiao Ming pun ikut memudar.
Malam itu, Xiao Ming berbaring di tempat tidur, menatap bintang-bintang fluoresen di langit-langit, dengan penuh keraguan di dalam hati: mengapa dunia angka yang begitu indah selalu terikat oleh berbagai batasan teknologi, tidak dapat benar-benar menjelajahi dengan bebas?
Titik balik takdir muncul pada suatu siang yang cerah di bulan September 2025. Xiao Ming secara kebetulan menemukan sebuah pos di forum game, berjudul 'Dari Dongeng ke Kenyataan: Sebuah Kerajaan Mimpi bernama Somnia'. Penulis pos ini adalah seorang pengembang senior bernama Bibi, yang merupakan anggota aktif komunitas Somnia, mahir dalam menggunakan cerita yang hidup untuk mendekatkan orang dengan teknologi.
Dengan rasa ingin tahu, Xiao Ming mengklik pos ini. Di layar, segera muncul deskripsi seperti dongeng: 'Sekali waktu, di sebuah kerajaan ajaib bernama Negeri Mimpi, tinggal seorang peri kecil bernama Somya. Rumahnya adalah sebuah istana kristal yang indah, dikelilingi oleh banyak gerbang bintang yang berkelap-kelip. Namun, kerajaan ini sedang menghadapi masalah yang rumit: istananya terlalu kecil, tidak dapat menampung semua pengunjung yang ingin berkunjung.'