Pencuri Mengambil Foto Frasa Benih Korban di Apartemen, Mencuri $1,7Juta dalam Kripto

Seorang mantan penyelam Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) telah mengaku di pengadilan telah mencuri $1,7 juta dalam bentuk cryptocurrency setelah secara diam-diam memotret frasa seed yang milik seorang warga negara China yang tinggal di Singapura.

Teo Rong Xuan yang berusia 34 tahun, yang sebelumnya bertugas di Unit Selam Angkatan Laut militer, mengakui tuduhan termasuk pembobolan rumah, menyalahgunakan sistem komputer dan berurusan dengan keuntungan yang diperoleh secara tidak sah di pengadilan pada 1 Oktober, menurut Straits Times.

Frasa benih---biasanya merupakan urutan kata acak---berfungsi sebagai kunci utama untuk dompet cryptocurrency. Berbeda dengan kata sandi, frasa benih yang dicuri tidak dapat diatur ulang, artinya akses ke dana hilang selamanya setelah terkompromikan.

Pencurian frasa benih adalah salah satu cara paling umum bagi para pencuri dan peretas untuk mendapatkan akses ke dompet seseorang. Serangan infrastruktur yang menargetkan kunci pribadi dan frasa benih menyumbang 70% dari dana yang dicuri tahun lalu, menurut sebuah perusahaan analitik blockchain. Perusahaan tersebut menambahkan bahwa mereka sering diperoleh melalui praktik penyimpanan yang buruk, kampanye phishing, dan penyebaran malware.

Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Teo bertemu korban berusia 30 tahun pada pertengahan 2022 melalui seorang teman bersama. Selama pertemuan pertandingan sepak bola di rumah korban, Teo mendapatkan kartu akses kondominium dengan dalih membantu tamu lain. Dia gagal mengembalikan kartu itu.

Pada 31 Desember 2022, Teo memanfaatkan akses tersebut untuk masuk kembali ke unit korban sementara korban tidak ada. Ia menemukan dan memotret selembar kertas yang berisi frase benih 24 kata untuk dompet perangkat keras Ledger Nano X milik korban. Keesokan harinya, Teo menggunakan frase benih itu untuk mentransfer $1,7 juta dalam stablecoin USDT ke dompetnya sendiri.

Jaksa mengatakan Teo menghabiskan uang tersebut untuk jam tangan mewah, perjudian online, dan pembayaran hipotek. Sekitar $1,1 juta dikonversi menjadi dolar AS dan dipindahkan ke rekening banknya. Teo kemudian mengakui kejahatan tersebut setelah korban menemukan dana yang hilang dan penyelidik blockchain mengaitkan pencurian itu dengan dompetnya.

Teo mengklaim bahwa dia termotivasi oleh kerugian finansial yang besar setelah jatuhnya salah satu bursa cryptocurrency besar pada tahun 2022.

Keamanan dompet kripto

Para ahli industri mengatakan bahwa kasus ini menggambarkan bagaimana kesalahan manusia dan praktik penyimpanan yang lemah terus merusak keamanan aset digital.

"Kasus ini adalah pengingat yang kuat bahwa perilaku pengguna sama pentingnya dengan keamanan produk," kata seorang CEO perusahaan dompet kripto kepada sebuah media.

Dia merekomendasikan agar pemegang jangka panjang menggunakan dompet perangkat keras dengan chipset terenkripsi, sementara pedagang aktif mungkin mempertimbangkan cadangan cloud, meskipun dia memperingatkan bahwa metode tersebut juga memperkenalkan risiko yang terkait dengan enkripsi pihak ketiga dan akses akun.

Seorang Co-Founder dan CEO dari platform pembayaran menambahkan bahwa kasus tersebut menyoroti betapa pentingnya menjaga frasa benih dengan aman bagi individu yang melakukan penyimpanan mandiri.

"Penyimpanan di lokasi yang aman, seperti kotak penyimpanan bank, adalah praktik terbaik. Namun, sayangnya tidak ada obat mujarab dalam hal menjaga aset digital tetap aman," katanya.

Dia mengatakan praktik terbaik lainnya adalah menulis frasa benih pada bahan yang tahan lama seperti pelat logam tahan api, dan menyimpannya di beberapa lokasi yang aman, atau menggunakan dompet multi-tanda tangan, yang memerlukan persetujuan dari dua atau lebih kunci pribadi untuk mengotorisasi transaksi apa pun dari dompet mereka.