Saat melakukan transformasi digital keuangan untuk seorang klien di industri manufaktur, saya menghadapi sebuah pertanyaan yang menggugah pemikiran. CFO perusahaan tersebut secara gamblang bertanya: "Buku besar blockchain yang kalian rekomendasikan terdengar bagus, tetapi saya dan tim menghabiskan 80% waktu kami setiap hari di sistem SAP, apakah alat baru ini dapat mengurangi frekuensi kami beralih antara berbagai sistem?" Pertanyaan ini menyadarkan saya bahwa untuk mencapai kesuksesan di pasar perusahaan, buku besar blockchain tidak bisa hanya menjadi solusi on-chain yang terpisah, tetapi harus terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem ERP seperti SAP dan Oracle, menjadi alat yang tak terpisahkan dalam pekerjaan sehari-hari tim keuangan.
Mari kita analisis dari sudut pandang aplikasi praktis, bagaimana Buku Besar Blockchain dapat memadukan AI untuk menangani tagihan dengan sistem ERP, mengubah teknologi blockchain menjadi bagian dari operasi sehari-hari perusahaan. Pada saat yang sama, kita juga akan membahas tantangan dan peluang potensial yang dihadapi dalam proses ini.
Pertama, kita perlu memahami mengapa sistem ERP adalah kunci bagi buku besar blockchain untuk masuk ke dalam perusahaan. Bagi mereka yang akrab dengan keuangan perusahaan, sistem ERP bukan hanya alat opsional, tetapi merupakan inti dari operasi perusahaan. Dari pesanan pembelian, persetujuan anggaran hingga pembayaran pemasok, penggajian, bahkan manajemen rantai pasokan, semua proses bisnis penting ini dilakukan dalam sistem ERP seperti SAP, Oracle.
Tahun lalu, kami bertemu dengan seorang klien e-commerce lintas batas yang awalnya bermaksud mencoba menggunakan Blockchain untuk menangani pembayaran kepada pemasok luar negeri. Namun, direktur keuangan mereka segera menolak ide tersebut dengan alasan: "Jika tagihan tidak diproses dalam sistem ERP, bagaimana cara membuktikan kepatuhannya saat audit? Kami tidak bisa membiarkan empat besar firma akuntansi memeriksa akun di Blockchain, kan?"
Kasus ini menyoroti tiga masalah kunci yang tidak dapat kita hindari.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseMortgage
· 10jam yang lalu
Alat terlalu banyak juga bagaimana, tetap saja SAP menguasai segalanya.
Lihat AsliBalas0
MetaEggplant
· 10jam yang lalu
Pekerja merasa lelah... ganti sistem saja sudah hancur
Saat melakukan transformasi digital keuangan untuk seorang klien di industri manufaktur, saya menghadapi sebuah pertanyaan yang menggugah pemikiran. CFO perusahaan tersebut secara gamblang bertanya: "Buku besar blockchain yang kalian rekomendasikan terdengar bagus, tetapi saya dan tim menghabiskan 80% waktu kami setiap hari di sistem SAP, apakah alat baru ini dapat mengurangi frekuensi kami beralih antara berbagai sistem?" Pertanyaan ini menyadarkan saya bahwa untuk mencapai kesuksesan di pasar perusahaan, buku besar blockchain tidak bisa hanya menjadi solusi on-chain yang terpisah, tetapi harus terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem ERP seperti SAP dan Oracle, menjadi alat yang tak terpisahkan dalam pekerjaan sehari-hari tim keuangan.
Mari kita analisis dari sudut pandang aplikasi praktis, bagaimana Buku Besar Blockchain dapat memadukan AI untuk menangani tagihan dengan sistem ERP, mengubah teknologi blockchain menjadi bagian dari operasi sehari-hari perusahaan. Pada saat yang sama, kita juga akan membahas tantangan dan peluang potensial yang dihadapi dalam proses ini.
Pertama, kita perlu memahami mengapa sistem ERP adalah kunci bagi buku besar blockchain untuk masuk ke dalam perusahaan. Bagi mereka yang akrab dengan keuangan perusahaan, sistem ERP bukan hanya alat opsional, tetapi merupakan inti dari operasi perusahaan. Dari pesanan pembelian, persetujuan anggaran hingga pembayaran pemasok, penggajian, bahkan manajemen rantai pasokan, semua proses bisnis penting ini dilakukan dalam sistem ERP seperti SAP, Oracle.
Tahun lalu, kami bertemu dengan seorang klien e-commerce lintas batas yang awalnya bermaksud mencoba menggunakan Blockchain untuk menangani pembayaran kepada pemasok luar negeri. Namun, direktur keuangan mereka segera menolak ide tersebut dengan alasan: "Jika tagihan tidak diproses dalam sistem ERP, bagaimana cara membuktikan kepatuhannya saat audit? Kami tidak bisa membiarkan empat besar firma akuntansi memeriksa akun di Blockchain, kan?"
Kasus ini menyoroti tiga masalah kunci yang tidak dapat kita hindari.