Baru-baru ini, sebuah penelitian yang menarik mengungkapkan potensi dampak Uang Digital terhadap pola keuangan global. Diperkirakan pada tahun 2028, industri perbankan negara-negara pasar berkembang dapat menghadapi aliran keluar simpanan mencapai 1 triliun dolar AS, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya popularitas stablecoin.
Di negara-negara dengan ketidakstabilan mata uang dan kontrol modal yang ketat, seperti Mesir, Pakistan, dan Sri Lanka, stablecoin telah menjadi alat pilihan masyarakat untuk menghindari risiko dan memindahkan aset. Logika di balik tren ini sangat jelas: ketika mata uang fiat domestik terus terdevaluasi, memiliki stablecoin yang setara dengan dolar AS sebenarnya sama dengan memiliki rekening dolar yang praktis dan menghindari sistem perbankan tradisional.
Praktik keuangan yang muncul ini tidak hanya memberikan individu cara untuk melindungi diri dari risiko fluktuasi nilai tukar, tetapi juga membuka jalur baru untuk transfer dan penggunaan dana secara global. Namun, dari sudut pandang makro, tindakan penyelamatan keuangan di tingkat individu ini dapat menyebabkan aliran modal yang terus-menerus keluar, yang pada gilirannya dapat melemahkan stabilitas keuangan dan efektivitas kebijakan moneter negara-negara tersebut.
Sementara itu, bursa Uang Digital dan aplikasi dompet digital sedang merombak lanskap industri pembayaran. Meskipun beberapa regulasi membatasi penerbit stablecoin untuk membayar keuntungan langsung kepada pengguna, beberapa platform perdagangan menggunakan cara inovatif untuk memberikan bunga kepada pengguna dari keuntungan yang dihasilkan oleh aset cadangan, menunjukkan potensi untuk melampaui lembaga keuangan tradisional dalam hal tingkat pengembalian, inovasi, dan pertumbuhan pengguna.
Tren perkembangan ini menyoroti peran yang semakin penting dari Uang Digital dalam sistem keuangan global, sambil juga membawa tantangan tanpa preseden bagi industri perbankan tradisional. Seiring kemajuan teknologi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan regulasi akan memainkan peran kunci dalam membentuk lanskap keuangan di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang menarik mengungkapkan potensi dampak Uang Digital terhadap pola keuangan global. Diperkirakan pada tahun 2028, industri perbankan negara-negara pasar berkembang dapat menghadapi aliran keluar simpanan mencapai 1 triliun dolar AS, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya popularitas stablecoin.
Di negara-negara dengan ketidakstabilan mata uang dan kontrol modal yang ketat, seperti Mesir, Pakistan, dan Sri Lanka, stablecoin telah menjadi alat pilihan masyarakat untuk menghindari risiko dan memindahkan aset. Logika di balik tren ini sangat jelas: ketika mata uang fiat domestik terus terdevaluasi, memiliki stablecoin yang setara dengan dolar AS sebenarnya sama dengan memiliki rekening dolar yang praktis dan menghindari sistem perbankan tradisional.
Praktik keuangan yang muncul ini tidak hanya memberikan individu cara untuk melindungi diri dari risiko fluktuasi nilai tukar, tetapi juga membuka jalur baru untuk transfer dan penggunaan dana secara global. Namun, dari sudut pandang makro, tindakan penyelamatan keuangan di tingkat individu ini dapat menyebabkan aliran modal yang terus-menerus keluar, yang pada gilirannya dapat melemahkan stabilitas keuangan dan efektivitas kebijakan moneter negara-negara tersebut.
Sementara itu, bursa Uang Digital dan aplikasi dompet digital sedang merombak lanskap industri pembayaran. Meskipun beberapa regulasi membatasi penerbit stablecoin untuk membayar keuntungan langsung kepada pengguna, beberapa platform perdagangan menggunakan cara inovatif untuk memberikan bunga kepada pengguna dari keuntungan yang dihasilkan oleh aset cadangan, menunjukkan potensi untuk melampaui lembaga keuangan tradisional dalam hal tingkat pengembalian, inovasi, dan pertumbuhan pengguna.
Tren perkembangan ini menyoroti peran yang semakin penting dari Uang Digital dalam sistem keuangan global, sambil juga membawa tantangan tanpa preseden bagi industri perbankan tradisional. Seiring kemajuan teknologi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan regulasi akan memainkan peran kunci dalam membentuk lanskap keuangan di masa depan.