Baru-baru ini, raksasa teknologi Oracle mengalami terjunnya harga saham, peristiwa ini menarik perhatian luas di kalangan teknologi dan keuangan. Menurut laporan terbaru yang diungkapkan, margin keuntungan Oracle di bidang layanan cloud kecerdasan buatan sangat memprihatinkan. Data menunjukkan, perusahaan hanya mendapatkan 14 sen keuntungan nyata untuk setiap 1 dolar yang dihasilkan melalui penyewaan server Nvidia. Yang lebih mengejutkan, pada kuartal sebelumnya, bisnis penyewaan chip Blackwell mengalami kerugian hingga 100 juta dolar.
Kabar ini menyebabkan nilai pasar Oracle menguap sekitar 40 miliar dolar AS dalam waktu singkat, yang bisa dianggap mengejutkan. Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Sebagai reaksi berantai, pasar cryptocurrency juga menunjukkan tren penurunan nilai pasar total. Serangkaian peristiwa ini mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi industri kecerdasan buatan saat ini, termasuk masalah terkait seperti kesulitan pendanaan berulang dan risiko gelembung yang potensial.
Para analis menunjukkan bahwa dilema Oracle mungkin menandakan bahwa seluruh industri AI berada pada titik balik yang kritis. Di satu sisi, kecepatan perkembangan teknologi AI sangat mencolok, perusahaan-perusahaan besar berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi mereka; di sisi lain, bagaimana mengubah investasi tersebut menjadi keuntungan nyata, masih menjadi misteri yang harus dipecahkan. Kasus Oracle mungkin mendorong industri untuk mengevaluasi kembali tingkat pengembalian investasi proyek AI.
Pada saat yang sama, reaksi sensitif pasar cryptocurrency terhadap masalah ini juga menyoroti hubungan erat antara bidang teknologi yang sedang berkembang. AI dan blockchain sebagai dua arah teknologi yang paling populer saat ini, tampaknya semakin terjalin dalam perkembangan mereka.
Seiring perkembangan situasi, para investor dan pengamat industri tengah mengikuti dengan seksama dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan oleh peristiwa ini. Bagaimanapun, penurunan drastis harga saham Oracle jelas telah membunyikan alarm bagi seluruh industri teknologi, mengingatkan orang-orang bahwa dalam mengejar inovasi, mereka juga harus tetap rasional dan waspada.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
23 Suka
Hadiah
23
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BlockchainBouncer
· 2jam yang lalu
Apakah AI mulai membentuk gelembung lagi?
Lihat AsliBalas0
MetamaskMechanic
· 19jam yang lalu
Menggunakan ai sebagai suckers untuk play people for suckers
Lihat AsliBalas0
NotSatoshi
· 10-07 19:50
又一个金融 jebakan Tied Up suckers
Lihat AsliBalas0
LiquidationOracle
· 10-07 19:49
Setibanya di tanah, langsung Dilikuidasi.
Lihat AsliBalas0
AirdropDreamBreaker
· 10-07 19:46
Apa hubungan antara membakar uang dan AI? Surga investor ritel.
Lihat AsliBalas0
token_therapist
· 10-07 19:36
Celana dalam biasa sudah kalah semua.
Lihat AsliBalas0
SocialFiQueen
· 10-07 19:32
turun dengan baik! Lagi satu yang bermain ai mati mendadak
Baru-baru ini, raksasa teknologi Oracle mengalami terjunnya harga saham, peristiwa ini menarik perhatian luas di kalangan teknologi dan keuangan. Menurut laporan terbaru yang diungkapkan, margin keuntungan Oracle di bidang layanan cloud kecerdasan buatan sangat memprihatinkan. Data menunjukkan, perusahaan hanya mendapatkan 14 sen keuntungan nyata untuk setiap 1 dolar yang dihasilkan melalui penyewaan server Nvidia. Yang lebih mengejutkan, pada kuartal sebelumnya, bisnis penyewaan chip Blackwell mengalami kerugian hingga 100 juta dolar.
Kabar ini menyebabkan nilai pasar Oracle menguap sekitar 40 miliar dolar AS dalam waktu singkat, yang bisa dianggap mengejutkan. Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Sebagai reaksi berantai, pasar cryptocurrency juga menunjukkan tren penurunan nilai pasar total. Serangkaian peristiwa ini mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi industri kecerdasan buatan saat ini, termasuk masalah terkait seperti kesulitan pendanaan berulang dan risiko gelembung yang potensial.
Para analis menunjukkan bahwa dilema Oracle mungkin menandakan bahwa seluruh industri AI berada pada titik balik yang kritis. Di satu sisi, kecepatan perkembangan teknologi AI sangat mencolok, perusahaan-perusahaan besar berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi mereka; di sisi lain, bagaimana mengubah investasi tersebut menjadi keuntungan nyata, masih menjadi misteri yang harus dipecahkan. Kasus Oracle mungkin mendorong industri untuk mengevaluasi kembali tingkat pengembalian investasi proyek AI.
Pada saat yang sama, reaksi sensitif pasar cryptocurrency terhadap masalah ini juga menyoroti hubungan erat antara bidang teknologi yang sedang berkembang. AI dan blockchain sebagai dua arah teknologi yang paling populer saat ini, tampaknya semakin terjalin dalam perkembangan mereka.
Seiring perkembangan situasi, para investor dan pengamat industri tengah mengikuti dengan seksama dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan oleh peristiwa ini. Bagaimanapun, penurunan drastis harga saham Oracle jelas telah membunyikan alarm bagi seluruh industri teknologi, mengingatkan orang-orang bahwa dalam mengejar inovasi, mereka juga harus tetap rasional dan waspada.