Setiap tahun di bulan Oktober, komunitas Bitcoin menyambut kemeriahan "Uptober". Tahun ini, dengan harga Bitcoin yang mendekati titik tertinggi historis, suasana ini semakin terasa. Ekonom Timothy Peterson menggunakan metode simulasi Monte Carlo untuk memprediksi tren masa depan Bitcoin. Berdasarkan analisanya, Bitcoin memiliki probabilitas 50% untuk menembus 140.000 dolar AS sebelum akhir Oktober 2025, dan juga memiliki kemungkinan 43% untuk berada di bawah 136.000 dolar AS.

Saat ini, harga transaksi Bitcoin sekitar 122.032 dolar AS. Untuk mencapai target 140.000 dolar AS, masih diperlukan kenaikan sekitar 14,7%. Peterson menekankan bahwa prediksinya sepenuhnya didasarkan pada data nyata, mengesampingkan pengaruh emosi dan bias manusia.

Data sejarah tampaknya juga mendukung harapan optimis ini. Menurut statistik dari CoinGlass, sejak 2013, bulan Oktober telah menjadi bulan dengan kinerja kedua terbaik untuk Bitcoin, dengan rata-rata kenaikan sebesar 20,75%. Jika prediksi Peterson menjadi kenyataan, Bitcoin memang berpotensi menembus batas 140.000 dolar bulan ini.

Namun, investor tetap harus waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi. Pasar cryptocurrency selalu sangat volatile, dan ketidakpastian kebijakan regulasi juga dapat memberikan dampak signifikan pada pasar. Baru-baru ini, Bitcoin hampir jatuh di bawah 120.000 dolar, menunjukkan kelemahan pasar.

Selain itu, meskipun Bitcoin telah ada selama 16 tahun, identitas pendirinya, Satoshi Nakamoto, masih menjadi misteri. Beberapa orang berspekulasi bahwa jika identitas asli Satoshi Nakamoto terungkap, ia bahkan mungkin bisa mendapatkan Penghargaan Nobel dalam Ekonomi. Spekulasi ini mencerminkan posisi penting Bitcoin dalam bidang inovasi keuangan.

Secara keseluruhan, meskipun Oktober dianggap sebagai bulan emas untuk Bitcoin, investor tetap harus berhati-hati. Sambil menikmati kemungkinan keuntungan yang meningkat, mereka juga harus selalu memperhatikan pergerakan pasar dan perubahan kebijakan, serta melakukan manajemen risiko dengan baik.