Berikut adalah versi yang ditulis ulang dari artikel berdasarkan pedoman Anda:

Jian Wen, seorang wanita Inggris-Tiongkok, mendapati dirinya dalam masalah. Terbukti bersalah atas pencucian uang. Ini terkait dengan skema penipuan Bitcoin besar-besaran dari Tiongkok. $6 miliar, kata mereka. Cukup liar.

Juri London membuat keputusan pada tahun 2024. Kasus besar. Perhatian internasional tertuju pada yang ini.

Wen berusia 42 tahun. Dia dihukum pada satu tuduhan. Juri tidak dapat memutuskan pada dua tuduhan lainnya. Sepertinya dia terlibat dalam beberapa tipu daya Bitcoin. Sesuatu tentang 130.000 investor China yang ditipu.

Polisi Met sudah bertindak. Mereka menyita lebih dari 61.000 Bitcoin. Ini merupakan hal besar dalam penangkapan crypto di Inggris.

Selama persidangan, tim Wen memainkan kartu "dia dimanipulasi". Jari-jari ditujukan kepada mantan bosnya, Zhimin Qian. Juga dikenal sebagai Yadi Zhang. Konon, dia adalah otak di Tiongkok. Namun, pihak penuntut tidak mempercayainya.

Twist yang menarik: Qian mengaku bersalah pada tahun 2025. Pengadilan London. Mereka menyebutnya sebagai kasus pencucian uang kripto terbesar di dunia. Tidak sepenuhnya jelas bagaimana mereka mengukur hal-hal ini.

Polisi Inggris dan China bekerja sama dalam hal ini. Memakan waktu bertahun-tahun. Menunjukkan bahwa mereka semakin baik dalam mengejar uang digital melintasi batas.

Saga Wen dan Qian ini? Ini rumit. Kejahatan crypto adalah bisnis yang sulit. Penegak hukum punya pekerjaan yang berat.

Sekarang semua tentang mendapatkan uang kembali. Mungkin membantu orang-orang Cina yang tertipu. Kasus ini bisa mengguncang dunia kripto. Kita akan lihat.