Baru-baru ini, sebuah grafik dari Bloomberg memicu diskusi luas di kalangan finansial. Grafik ini mengungkapkan fenomena yang menggugah pemikiran: jika menggunakan emas sebagai standar penilaian, pasar saham Amerika sebenarnya telah mengalami "Bear Market" selama 25 tahun. Pandangan ini membongkar banyak pemahaman investor tentang bull run pasar saham AS yang berlangsung lama.
Fenomena yang tercermin dalam grafik sebenarnya mengungkapkan kebenaran ekonomi yang lebih dalam: kemakmuran permukaan pasar saham AS sebagian besar didukung oleh kebijakan suku bunga rendah yang berkepanjangan dan utang dolar yang terus berkembang. Lingkungan keuangan ini memberikan likuiditas yang melimpah untuk pasar saham, mendorong kenaikan harga saham yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, kita dapat lebih baik memahami beberapa tren saat ini di bidang politik dan ekonomi. Misalnya, tekanan Trump terhadap Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga mungkin didorong oleh keinginannya untuk mempertahankan kinerja pasar saham yang kuat selama masa jabatannya. Sementara itu, pemerintah tampaknya juga berusaha untuk terus memperluas ukuran utang, yang mungkin merupakan langkah yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran pasar saham.
Namun, apakah pola pertumbuhan yang bergantung pada suku bunga rendah dan ekspansi utang ini dapat berkelanjutan? Dalam jangka panjang, praktik ini mungkin akan mengakumulasi risiko sistemik, meningkatkan kerentanan sistem keuangan. Terutama di saat ekonomi global menghadapi banyak faktor ketidakpastian, risiko ini semakin perlu diwaspadai.
Di sisi lain, fenomena "Bear Market" saham AS yang dihargakan dalam emas juga memicu pemikiran tentang sistem keuangan tradisional dan aset alternatif. Dalam lingkungan ekonomi yang penuh ketidakpastian, investor mungkin perlu meninjau kembali strategi investasi mereka, mempertimbangkan alokasi yang terdiversifikasi, termasuk aset lindung nilai tradisional seperti emas.
Secara keseluruhan, grafik ini tidak hanya menunjukkan fenomena ekonomi yang menarik, tetapi juga memberikan kita perspektif baru untuk menilai sistem keuangan dan kebijakan ekonomi saat ini. Ini mengingatkan kita bahwa dalam mengevaluasi kinerja pasar, pemilihan acuan dan rentang waktu yang digunakan dapat menghasilkan kesimpulan yang sangat berbeda. Bagi para investor dan pengambil keputusan, penting untuk mempertahankan pemikiran yang multi-dimensi dan pandangan jangka panjang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SeasonedInvestor
· 8jam yang lalu
play people for suckers就完事了
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 8jam yang lalu
Maaf, Jin Chef menang.
Lihat AsliBalas0
GasDevourer
· 8jam yang lalu
The Federal Reserve (FED) mencetak uang benar-benar bull
Baru-baru ini, sebuah grafik dari Bloomberg memicu diskusi luas di kalangan finansial. Grafik ini mengungkapkan fenomena yang menggugah pemikiran: jika menggunakan emas sebagai standar penilaian, pasar saham Amerika sebenarnya telah mengalami "Bear Market" selama 25 tahun. Pandangan ini membongkar banyak pemahaman investor tentang bull run pasar saham AS yang berlangsung lama.
Fenomena yang tercermin dalam grafik sebenarnya mengungkapkan kebenaran ekonomi yang lebih dalam: kemakmuran permukaan pasar saham AS sebagian besar didukung oleh kebijakan suku bunga rendah yang berkepanjangan dan utang dolar yang terus berkembang. Lingkungan keuangan ini memberikan likuiditas yang melimpah untuk pasar saham, mendorong kenaikan harga saham yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, kita dapat lebih baik memahami beberapa tren saat ini di bidang politik dan ekonomi. Misalnya, tekanan Trump terhadap Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga mungkin didorong oleh keinginannya untuk mempertahankan kinerja pasar saham yang kuat selama masa jabatannya. Sementara itu, pemerintah tampaknya juga berusaha untuk terus memperluas ukuran utang, yang mungkin merupakan langkah yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran pasar saham.
Namun, apakah pola pertumbuhan yang bergantung pada suku bunga rendah dan ekspansi utang ini dapat berkelanjutan? Dalam jangka panjang, praktik ini mungkin akan mengakumulasi risiko sistemik, meningkatkan kerentanan sistem keuangan. Terutama di saat ekonomi global menghadapi banyak faktor ketidakpastian, risiko ini semakin perlu diwaspadai.
Di sisi lain, fenomena "Bear Market" saham AS yang dihargakan dalam emas juga memicu pemikiran tentang sistem keuangan tradisional dan aset alternatif. Dalam lingkungan ekonomi yang penuh ketidakpastian, investor mungkin perlu meninjau kembali strategi investasi mereka, mempertimbangkan alokasi yang terdiversifikasi, termasuk aset lindung nilai tradisional seperti emas.
Secara keseluruhan, grafik ini tidak hanya menunjukkan fenomena ekonomi yang menarik, tetapi juga memberikan kita perspektif baru untuk menilai sistem keuangan dan kebijakan ekonomi saat ini. Ini mengingatkan kita bahwa dalam mengevaluasi kinerja pasar, pemilihan acuan dan rentang waktu yang digunakan dapat menghasilkan kesimpulan yang sangat berbeda. Bagi para investor dan pengambil keputusan, penting untuk mempertahankan pemikiran yang multi-dimensi dan pandangan jangka panjang.