Pasar Kripto Melihat Rekor $19,3 Miliar dalam Likuidasi Saat Bitcoin dan Ethereum Rebound Setelah Kejutan Tarif Trump

Pasar cryptocurrency sedang stabil setelah salah satu kejatuhan terburuk pada tahun 2025, yang dipicu oleh pengumuman mendadak Presiden Donald Trump tentang tarif 100% untuk semua impor dari China.

Kebijakan yang akan mulai berlaku pada 1 November ini mengguncang pasar global dan memicu gelombang likuidasi kripto yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada saat penulisan, Bitcoin (BTC) telah pulih menjadi $112,285, kembali dari penurunan tajam di bawah $106,000 semalam. Penurunan tersebut menghapus lebih dari $200 miliar dalam nilai pasar dalam beberapa jam sebelum pembeli masuk di dekat level support kunci. Para analis menggambarkan pergerakan ini sebagai "didorong oleh kepanikan," yang dipicu oleh ketakutan akan konflik perdagangan AS--Cina yang berkepanjangan.

Ethereum (ETH) mengalami rollercoaster serupa, merosot ke $3,500 sebelum pulih tajam ke $3,794. Pemulihan terjadi ketika para trader menilai kembali skala dampak tarif dan mulai memasuki posisi long kembali. Sementara itu, XRP diperdagangkan di $2,44, masih turun 13,5% dalam 24 jam terakhir, sementara Solana (SOL) telah jatuh 16,1% menjadi $185,47.

Pengumuman tarif Trump mengikuti klaimnya bahwa China telah memberitahu negara-negara lain tentang rencana untuk memberlakukan kontrol ekspor yang luas, sebuah langkah yang ia sebut "a moral disgrace in international trade." Presiden mengatakan respons AS akan "segera dan keras," termasuk pembatasan ekspor baru pada perangkat lunak kritis.

Reaksi pasar sangat cepat. Menurut data dari platform analisis perdagangan, lebih dari $19,3 miliar dalam posisi terleveraj dilikuidasi di seluruh bursa dalam 24 jam, mempengaruhi 1,66 juta trader. Sebuah likuidasi tunggal ETH-USDT senilai $203 juta menandai penghapusan terbesar hari itu.

Meskipun ada banyak kerugian, rebound cepat Bitcoin dan Ethereum menunjukkan minat beli institusional yang kuat pada level yang lebih rendah. Meski begitu, volatilitas tetap tinggi, dan para trader bersiap menghadapi ketidakstabilan lebih lanjut seiring meningkatnya ketegangan makro dan politik menjelang bulan November.