Dalam "Krisis Perumahan dan Penurunan Pasar Besar" Michael Burry yang mulai menonjol kembali melakukan aksi baru, kali ini dia membeli saham dan opsi Lululemon pada kuartal kedua. Meskipun raksasa pakaian ini menghadapi serangkaian tantangan, penjualan dan laba tetap tumbuh. Lululemon terus memperbarui lini produknya untuk memenuhi permintaan konsumen, dan tampaknya pengguna merespons positif.



Burry adalah pengelola dana di balik perusahaan Scion Asset Management, dan kisah investasinya menjadi terkenal berkat karya Michael Lewis dan film "The Big Short" yang kemudian diadaptasi. Saat ini, dia mengelola hampir 6 miliar dolar AS, dengan portofolio yang jarang berisi saham, sementara opsi menjadi strategi utama. Pendekatan ini cukup masuk akal bagi orang yang sebelumnya terkenal karena melakukan short selling saat pasar sedang menurun. Hingga akhir kuartal kedua, dia memegang enam saham dan sejumlah opsi.

Salah satu anggota baru dalam portofolionya adalah raksasa pakaian olahraga Lululemon Athletica yang sedang menghadapi tantangan. Perusahaan Kanada ini tidak lagi dianggap sebagai pendatang baru di dunia pakaian olahraga; mereka pernah sukses mempopulerkan tren athleisure, menjadikan pakaian olahraga sebagai pakaian sehari-hari, dan menyebabkan beberapa merek pakaian bisnis kehilangan pangsa pasar. Namun, akhir-akhir ini, performa Lululemon melambat, termasuk ketidakmampuan menyediakan warna musiman tepat waktu, menghadapi masalah tarif, kekurangan stok produk populer, dan meningkatnya persaingan di pasar pakaian olahraga premium.

Dalam laporan keuangan, disebutkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2025, pendapatan Lululemon meningkat 7% secara year-on-year. Performa bisnis internasional sangat baik, terutama di pasar Tiongkok, dengan penjualan meningkat 22% secara YoY, dan diperkirakan akan tumbuh 25% hingga 30% tahun ini. Meski menghadapi lebih banyak kompetisi di pasar AS, pasar Tiongkok tetap sangat menarik.

Perusahaan ini dikenal sebagai merek premium, dan saat inflasi tinggi, mereka mungkin kehilangan beberapa pelanggan. Karena target utama pelanggan mereka umumnya mampu membeli produk high-end ini, hal tersebut biasanya menguntungkan perusahaan. Namun, selama periode ketidakpastian ekonomi, mereka bisa lebih rentan dibandingkan merek super mewah lainnya.

Lululemon terus memperluas bisnis globalnya dan meluncurkan produk inovatif dan stylish untuk menjaga loyalitas pelanggan. CEO Calvin McDonald menyebutkan bahwa inovasi produk adalah kunci, termasuk beberapa seri baru seperti Daydrift, Shake It Out, dan Be Calm, yang mendapat sambutan positif.

Saat ini, harga saham Lululemon berada pada level hasil yang paling rendah dalam sejarah, hanya 13 kali lipat dari laba yang diharapkan untuk tahun depan, bahkan lebih rendah dari saat Burry mulai menempatkan sahamnya. Tindakan membeli opsi yang dilakukan Burry menunjukkan sinyal optimisme yang jelas. Laporan keuangan kuartal kedua yang akan dirilis mungkin akan memberikan dampak positif terhadap harga saham.

Bagaimana pandanganmu tentang masa depan Lululemon? Apakah ada merek atau proyek lain yang juga membuatmu terkejut? Tinggalkan komentar dan diskusikan! 😊
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)