Bayangkan, sebuah kesempatan trading terlihat sangat jelas, Anda dengan percaya diri memasuki pasar, lalu harga tiba-tiba berbalik, dan Anda langsung terjebak. Ini adalah skenario yang banyak dialami oleh para trader, yang disebut "trap trading". Salah satu yang paling umum adalah "bull trap".
Mari kita bicarakan tentang apa itu bull trap? Yang disebut bull trap adalah situasi yang muncul dalam tren naik, di mana harga naik ke suatu level resistance, kemudian tampak menembus level resistance dan terus naik. Namun, tidak lama kemudian, harga tiba-tiba berbalik dan mulai turun, trader yang baru saja masuk mungkin menghadapi risiko stop loss yang terpicu. Situasi ini biasanya terjadi setelah pasar bull yang panjang, ketika harga memasuki area resistance, banyak pembeli memilih untuk mengambil keuntungan di sini. Ketika lebih banyak pembeli berusaha mendorong harga untuk terus naik, penjual melihat kesempatan dan mulai meningkatkan penjualan, saat ini juga merupakan waktu bagi pembeli yang cerdas untuk segera mundur. Perubahan kekuatan jual dan beli ini menyebabkan harga turun tajam dan memicu stop loss pembeli baru.
Jadi, bagaimana cara mengidentifikasi jebakan bull yang potensial? Pertama, amati apakah ada kenaikan kuat yang berlangsung lama yang menyentuh level resistensi tertentu. Kedua, lihat apakah ada candlestick bullish yang sangat besar, atau pasar mulai membentuk pola pergerakan sideways, semua ini adalah tanda-tanda potensial.
Jebakan bull dapat muncul sebagai double top yang menolak, engulfing bearish, atau pengujian ulang yang gagal, semuanya merupakan bentuk ketika pasar gagal menguji level resistance. Strategi kunci untuk menghindari jebakan bull adalah menghindari masuk terlalu terlambat, menghindari membeli di level resistance, sabar menunggu pengujian ulang, dan mengamati perilaku harga dengan saksama. Perilaku harga, termasuk panjang dan pola candlestick, adalah alat penting untuk memahami pasar.
Lalu bagaimana cara melakukan trading jebakan bull? Salah satu cara adalah dengan membeli setelah pengujian ulang; cara lainnya adalah melakukan short setelah konfirmasi perubahan tren.
Secara keseluruhan, meskipun jebakan bull sering membuat orang tegang, jika kita terus memantau pasar dan memahami pola ini, sebaliknya bisa menjadi peluang untuk menghasilkan uang. Ini mengingatkan kita bahwa selama kita dapat menafsirkan pasar dengan benar, hadiah akan segera datang. Apakah kamu memiliki pengalaman serupa atau saran perdagangan lainnya? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi! 😊
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bayangkan, sebuah kesempatan trading terlihat sangat jelas, Anda dengan percaya diri memasuki pasar, lalu harga tiba-tiba berbalik, dan Anda langsung terjebak. Ini adalah skenario yang banyak dialami oleh para trader, yang disebut "trap trading". Salah satu yang paling umum adalah "bull trap".
Mari kita bicarakan tentang apa itu bull trap? Yang disebut bull trap adalah situasi yang muncul dalam tren naik, di mana harga naik ke suatu level resistance, kemudian tampak menembus level resistance dan terus naik. Namun, tidak lama kemudian, harga tiba-tiba berbalik dan mulai turun, trader yang baru saja masuk mungkin menghadapi risiko stop loss yang terpicu. Situasi ini biasanya terjadi setelah pasar bull yang panjang, ketika harga memasuki area resistance, banyak pembeli memilih untuk mengambil keuntungan di sini. Ketika lebih banyak pembeli berusaha mendorong harga untuk terus naik, penjual melihat kesempatan dan mulai meningkatkan penjualan, saat ini juga merupakan waktu bagi pembeli yang cerdas untuk segera mundur. Perubahan kekuatan jual dan beli ini menyebabkan harga turun tajam dan memicu stop loss pembeli baru.
Jadi, bagaimana cara mengidentifikasi jebakan bull yang potensial? Pertama, amati apakah ada kenaikan kuat yang berlangsung lama yang menyentuh level resistensi tertentu. Kedua, lihat apakah ada candlestick bullish yang sangat besar, atau pasar mulai membentuk pola pergerakan sideways, semua ini adalah tanda-tanda potensial.
Jebakan bull dapat muncul sebagai double top yang menolak, engulfing bearish, atau pengujian ulang yang gagal, semuanya merupakan bentuk ketika pasar gagal menguji level resistance. Strategi kunci untuk menghindari jebakan bull adalah menghindari masuk terlalu terlambat, menghindari membeli di level resistance, sabar menunggu pengujian ulang, dan mengamati perilaku harga dengan saksama. Perilaku harga, termasuk panjang dan pola candlestick, adalah alat penting untuk memahami pasar.
Lalu bagaimana cara melakukan trading jebakan bull? Salah satu cara adalah dengan membeli setelah pengujian ulang; cara lainnya adalah melakukan short setelah konfirmasi perubahan tren.
Secara keseluruhan, meskipun jebakan bull sering membuat orang tegang, jika kita terus memantau pasar dan memahami pola ini, sebaliknya bisa menjadi peluang untuk menghasilkan uang. Ini mengingatkan kita bahwa selama kita dapat menafsirkan pasar dengan benar, hadiah akan segera datang. Apakah kamu memiliki pengalaman serupa atau saran perdagangan lainnya? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi! 😊