#美联储降息展望 Banyak pemula di pasar sering memilih posisi lock-up sebagai alat lindung nilai saat pasar sangat ketakutan. Hari ini saya ingin menganalisis lebih dalam kebenaran dari perilaku perdagangan posisi lock-up ini.

Posisi Lock-up terlihat sebagai strategi perlindungan yang cerdas, namun sebenarnya merupakan kesalahpahaman yang sangat berbahaya dalam perdagangan. Apa yang disebut posisi lock-up, merujuk pada kepemilikan posisi long dan short secara bersamaan, sehingga terlepas dari bagaimana pasar berfluktuasi, kerugian di satu sisi akan diimbangi oleh keuntungan di sisi lain, mengunci total kerugian pada saat posisi lock-up tersebut. Praktik ini terlihat seolah-olah dapat menghindari risiko, namun sebenarnya menyimpan banyak masalah.

Pertama, Posisi Lock-up hanya menghindari masalah dan bukan menyelesaikan masalah. Ini tidak menangani posisi rugi Anda, hanya menutupi kesalahan penilaian yang ada dengan perdagangan baru. Meskipun kerugian Anda terkunci, ia tetap ada secara nyata.

Kedua, Posisi Lock-up membuat Anda tidak peka terhadap risiko, menunda keputusan yang diperlukan. Dalam bidang trading, mengakui kesalahan tepat waktu dan mengambil langkah tegas untuk menghentikan kerugian adalah kualitas yang berharga, sementara Posisi Lock-up membuat Anda terjebak dalam ilusi "tidak rugi", sehingga melewatkan kesempatan terbaik untuk mengendalikan risiko.

Selain itu, posisi lock-up secara tidak langsung meningkatkan biaya transaksi dan beban psikologis Anda. Biaya transaksi ganda, tekanan psikologis ganda, Anda perlu mempertimbangkan dua arah strategi manajemen posisi sekaligus: Kapan menutup posisi beli? Kapan menutup posisi jual? Ini jauh lebih rumit dibandingkan mengelola posisi dalam satu arah, dan mudah terjebak dalam siklus buruk terkunci lalu dibuka, terkunci lagi lalu dibuka.

Posisi Lock-up juga akan membuat Anda kehilangan kemampuan untuk mengikuti tren pasar. Inti dari perdagangan yang sukses adalah mengikuti tren untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan posisi lock-up setara dengan mempertaruhkan dua arah yang berlawanan secara bersamaan, sama dengan mengumumkan kepada pasar: "Saya menyerah untuk menentukan tren". Ini secara langsung kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dengan mengikuti tren.

Yang paling menyakitkan kepala adalah proses pembukaan kunci. Ketika Anda memutuskan untuk membuka kunci, biasanya Anda akan menghadapi dua pilihan kesalahan: baik menutup posisi yang sudah menguntungkan dan menyimpan posisi yang merugi (, misalnya setelah penurunan harga dan kemudian rebound, Anda menutup posisi short yang menguntungkan, tetapi meninggalkan posisi long yang merugi ); atau panik menutup semua posisi saat pasar bergejolak, akhirnya berakhir dengan kerugian besar.

Sebagai trader, harus diingat: stop loss awal selalu merupakan strategi stop loss dengan biaya terendah dan efektivitas terbaik. Daripada mengunci posisi dan menipu diri sendiri, lebih baik menghadapi kerugian, melakukan stop loss tepat waktu, dan menyimpan dana untuk menunggu peluang trading yang lebih baik.