最近 membaca sebuah artikel yang penuh pemikiran, di mana dua pandangan meninggalkan kesan mendalam bagi saya, dan layak untuk dibagikan kepada semua orang. Wawasan ini juga semakin memperkuat tekad saya untuk mengembangkan pemikiran jangka panjang.
Pertama, dari tahun 1999 hingga sekarang, indeks Dow Jones meskipun meningkat empat kali lipat dalam dolar AS, jika diukur dengan emas, sebenarnya turun lebih dari 70%. Perbandingan ini secara jelas menunjukkan perubahan daya beli yang sebenarnya, mengingatkan kita untuk melihat indikator ekonomi dari sudut pandang yang lebih komprehensif.
Kedua, pandangan yang diajukan dalam buku 《Crash Proof》 cukup visioner. Penulis memprediksi serangkaian peristiwa seperti krisis keuangan, keruntuhan properti, dan kebangkrutan bank, serta berpendapat bahwa pemerintah akan menanggapi dengan mencetak uang secara besar-besaran (yang kemudian dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif). Meskipun prediksi waktunya agak meleset, arah umumnya benar. Harga emas memang sempat melonjak ke $1900, meskipun kemudian mengalami penurunan. Pergerakan dolar AS pun awalnya turun lalu naik.
Namun, kebijakan Federal Reserve menyebabkan gelembung tidak pecah, malah semakin membesar. Saham, properti, obligasi, bahkan aset kripto menunjukkan tren gelembung, membentuk fenomena yang disebut 'gelembung segala sesuatu'.
Pengamatan ini membuat kita sadar bahwa dalam dunia keuangan yang kompleks dan penuh perubahan, menjaga perspektif jangka panjang dan berpikir secara menyeluruh sangatlah penting. Kita tidak hanya perlu memperhatikan fluktuasi pasar jangka pendek, tetapi juga menilai tren ekonomi jangka panjang dan dampak kebijakan. Hanya dengan cara ini, kita dapat tetap jernih dalam pengambilan keputusan investasi dan lebih baik dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RektHunter
· 21jam yang lalu
suckers semua adalah gelembung lah
Lihat AsliBalas0
OptionWhisperer
· 10-29 15:26
Kita masih harus menimbun emas, saudaraku.
Lihat AsliBalas0
AirdropFatigue
· 10-29 10:53
Jangan bicara lagi, emas adalah yang abadi.
Lihat AsliBalas0
BearMarketSage
· 10-29 10:53
btc adalah aset akhir
Lihat AsliBalas0
DataPickledFish
· 10-29 10:40
play people for suckers
Lihat AsliBalas0
VitaliksTwin
· 10-29 10:33
Ada yang harus diakui, ini memang merupakan waktu yang baik untuk Dianggap Bodoh.
最近 membaca sebuah artikel yang penuh pemikiran, di mana dua pandangan meninggalkan kesan mendalam bagi saya, dan layak untuk dibagikan kepada semua orang. Wawasan ini juga semakin memperkuat tekad saya untuk mengembangkan pemikiran jangka panjang.
Pertama, dari tahun 1999 hingga sekarang, indeks Dow Jones meskipun meningkat empat kali lipat dalam dolar AS, jika diukur dengan emas, sebenarnya turun lebih dari 70%. Perbandingan ini secara jelas menunjukkan perubahan daya beli yang sebenarnya, mengingatkan kita untuk melihat indikator ekonomi dari sudut pandang yang lebih komprehensif.
Kedua, pandangan yang diajukan dalam buku 《Crash Proof》 cukup visioner. Penulis memprediksi serangkaian peristiwa seperti krisis keuangan, keruntuhan properti, dan kebangkrutan bank, serta berpendapat bahwa pemerintah akan menanggapi dengan mencetak uang secara besar-besaran (yang kemudian dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif). Meskipun prediksi waktunya agak meleset, arah umumnya benar. Harga emas memang sempat melonjak ke $1900, meskipun kemudian mengalami penurunan. Pergerakan dolar AS pun awalnya turun lalu naik.
Namun, kebijakan Federal Reserve menyebabkan gelembung tidak pecah, malah semakin membesar. Saham, properti, obligasi, bahkan aset kripto menunjukkan tren gelembung, membentuk fenomena yang disebut 'gelembung segala sesuatu'.
Pengamatan ini membuat kita sadar bahwa dalam dunia keuangan yang kompleks dan penuh perubahan, menjaga perspektif jangka panjang dan berpikir secara menyeluruh sangatlah penting. Kita tidak hanya perlu memperhatikan fluktuasi pasar jangka pendek, tetapi juga menilai tren ekonomi jangka panjang dan dampak kebijakan. Hanya dengan cara ini, kita dapat tetap jernih dalam pengambilan keputusan investasi dan lebih baik dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan di masa depan.