Segera setelah NYC memilih walikota yang memperjuangkan kebijakan anti-miliarder, sesuatu yang menarik terjadi. Para pengusaha terkaya di dunia dan tokoh politik besar secara diam-diam memindahkan pertemuan mereka sejauh 1.300 mil ke selatan ke Miami. Waktu peristiwa ini tidak kebetulan. Sementara satu kota menyambut retorika sosialis demokrat, kota lainnya menggelar karpet merah untuk modal dan inovasi. Iklim hangat Miami bukan satu-satunya daya tarik—pendekatan regulasinya menceritakan kisah yang berbeda. Para pemimpin bisnis memberikan suara dengan kaki mereka, memilih yurisdiksi yang memahami bahasa mereka. Kontrasnya tidak bisa lebih mencolok: kebijakan utara yang membatasi versus keramahan selatan untuk perusahaan. Pergeseran geografis ini mengungkapkan lebih dari sekadar preferensi cuaca; ini mengekspos perbedaan mendasar dalam bagaimana berbagai wilayah merayu kekayaan dan kemajuan teknologi dalam lanskap ekonomi yang terus berkembang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FortuneTeller42
· 8jam yang lalu
Apa lagi yang bisa dikatakan tentang kapitalis yang kabur?
Lihat AsliBalas0
LiquidityNinja
· 8jam yang lalu
Orang kaya memang cepat sekali dalam memilih dan bertindak.
Lihat AsliBalas0
DefiPlaybook
· 8jam yang lalu
Modal selalu mengalir menuju solusi hasil optimal.
Lihat AsliBalas0
CryptoSurvivor
· 8jam yang lalu
Haha, orang kaya semua memilih jalan kaki dengan kaki mereka sendiri ya
Lihat AsliBalas0
FlashLoanPhantom
· 8jam yang lalu
Siapa lagi yang belum menggunakan kaki untuk memilih? Sudah cukup, deh.
Segera setelah NYC memilih walikota yang memperjuangkan kebijakan anti-miliarder, sesuatu yang menarik terjadi. Para pengusaha terkaya di dunia dan tokoh politik besar secara diam-diam memindahkan pertemuan mereka sejauh 1.300 mil ke selatan ke Miami. Waktu peristiwa ini tidak kebetulan. Sementara satu kota menyambut retorika sosialis demokrat, kota lainnya menggelar karpet merah untuk modal dan inovasi. Iklim hangat Miami bukan satu-satunya daya tarik—pendekatan regulasinya menceritakan kisah yang berbeda. Para pemimpin bisnis memberikan suara dengan kaki mereka, memilih yurisdiksi yang memahami bahasa mereka. Kontrasnya tidak bisa lebih mencolok: kebijakan utara yang membatasi versus keramahan selatan untuk perusahaan. Pergeseran geografis ini mengungkapkan lebih dari sekadar preferensi cuaca; ini mengekspos perbedaan mendasar dalam bagaimana berbagai wilayah merayu kekayaan dan kemajuan teknologi dalam lanskap ekonomi yang terus berkembang.