Kevin O'Leary baru-baru ini mengungkapkan pandangan yang menarik – dia tidak ikut-ikutan panik soal "AI akan mengambil alih pekerjaanmu" yang ramai dibicarakan di ruang rapat para eksekutif.
Sudut pandangnya? Kecerdasan buatan bukanlah malaikat maut korporat. Justru lebih seperti kekuatan super yang siap dimanfaatkan oleh mereka yang benar-benar menjalankan bisnis – para CEO, pendiri, dan para pembangun.
Dalam percakapan terbarunya, O'Leary menjelaskan visinya dengan cukup gamblang. Ia melihat AI sebagai pengganda kemampuan yang sangat besar. Bukan menggantikan para pengambil keputusan, tapi memperkuat apa yang bisa mereka lakukan. Bayangkan – para pemimpin yang sudah piawai melihat peluang, membangun tim, dan mengeksekusi strategi tiba-tiba bisa beroperasi 10x lebih besar.
Apa artinya itu? Analisis tren pasar yang lebih cepat. Perencanaan strategis yang lebih tajam. Alokasi sumber daya yang lebih baik. Hal-hal yang dulu butuh seluruh departemen kini bisa dijalankan lewat alur kerja berbantuan AI, membebaskan para pengusaha untuk fokus pada langkah besar yang benar-benar penting.
Intinya, dia bilang: berhenti khawatir soal robot yang mengambil alih kursi eksekutif, mulailah berpikir bagaimana teknologi ini bisa memperluas jangkauan dan dampakmu. Bagi pemimpin bisnis yang mau beradaptasi, AI bisa jadi alat leverage utama – mengubah ide bagus menjadi kenyataan yang dieksekusi dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Mau kamu optimis atau skeptis soal pandangannya, satu hal jelas: para pemimpin yang mencari cara untuk BEKERJA SAMA dengan teknologi ini, bukan melawannya, mungkin akan punya keunggulan besar di masa depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidityWitch
· 7jam yang lalu
ai hanyalah alat transmutasi alkimia terbaru... mantra yang sebenarnya selalu tentang siapa yang bisa membaca kolam gelap terlebih dahulu. o'leary mengerti - pengganda leverage, bukan narasi pengganti. saya melihat ini terjadi dalam siklus pertanian hasil defi juga, mereka yang mengadaptasi protokol mereka yang menang, sisanya dikorbankan likuidasi lmao
Lihat AsliBalas0
LiquidityWizard
· 8jam yang lalu
ngl Kevin benar, orang yang beradaptasi menghasilkan uang, sedangkan orang yang berkonfrontasi harus disingkirkan.
Lihat AsliBalas0
MissedTheBoat
· 8jam yang lalu
Sekali lagi "AI tidak akan merebut pekerjaan" adalah jebakan... Kedengarannya bagus, tetapi yang benar-benar bisa memperbesar 10 kali hanyalah beberapa pro, kan?
Lihat AsliBalas0
OneBlockAtATime
· 8jam yang lalu
Haha, ini lagi-lagi sudut pandang "orang kaya" versi Lao Wei, kan. AI 10x scale memang terdengar keren, tapi logika ini cuma berlaku untuk orang yang sudah berada di puncak saja.
Kevin O'Leary baru-baru ini mengungkapkan pandangan yang menarik – dia tidak ikut-ikutan panik soal "AI akan mengambil alih pekerjaanmu" yang ramai dibicarakan di ruang rapat para eksekutif.
Sudut pandangnya? Kecerdasan buatan bukanlah malaikat maut korporat. Justru lebih seperti kekuatan super yang siap dimanfaatkan oleh mereka yang benar-benar menjalankan bisnis – para CEO, pendiri, dan para pembangun.
Dalam percakapan terbarunya, O'Leary menjelaskan visinya dengan cukup gamblang. Ia melihat AI sebagai pengganda kemampuan yang sangat besar. Bukan menggantikan para pengambil keputusan, tapi memperkuat apa yang bisa mereka lakukan. Bayangkan – para pemimpin yang sudah piawai melihat peluang, membangun tim, dan mengeksekusi strategi tiba-tiba bisa beroperasi 10x lebih besar.
Apa artinya itu? Analisis tren pasar yang lebih cepat. Perencanaan strategis yang lebih tajam. Alokasi sumber daya yang lebih baik. Hal-hal yang dulu butuh seluruh departemen kini bisa dijalankan lewat alur kerja berbantuan AI, membebaskan para pengusaha untuk fokus pada langkah besar yang benar-benar penting.
Intinya, dia bilang: berhenti khawatir soal robot yang mengambil alih kursi eksekutif, mulailah berpikir bagaimana teknologi ini bisa memperluas jangkauan dan dampakmu. Bagi pemimpin bisnis yang mau beradaptasi, AI bisa jadi alat leverage utama – mengubah ide bagus menjadi kenyataan yang dieksekusi dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Mau kamu optimis atau skeptis soal pandangannya, satu hal jelas: para pemimpin yang mencari cara untuk BEKERJA SAMA dengan teknologi ini, bukan melawannya, mungkin akan punya keunggulan besar di masa depan.