‘Kutukan’ Satoshi Nakamoto ternyata adalah berkah? Michael Saylor mengungkap: Alasan Warren Buffett tidak membeli Bitcoin tersembunyi dalam desain ini! Apakah pada tahun 2046 Bitcoin akan mencapai 21 juta?
Michael Saylor mengatakan “Volatilitas adalah hadiah yang diberikan Satoshi kepada para pemegang kepercayaan,” secara tepat mengungkapkan salah satu filosofi inti dalam investasi Bitcoin. Pernyataan ini bukan mendorong spekulasi, melainkan mengungkap mekanisme pasar yang mendalam: fluktuasi harga yang tajam bukanlah risiko yang harus dihindari, tetapi justru merupakan peluang kunci bagi orang biasa untuk mengakumulasi aset langka ini.
🔍 Mengapa volatilitas dianggap “hadiah”?
Pandangan Saylor ini terutama didasari oleh logika berikut:
• Menciptakan peluang masuk bagi orang biasa: Saylor pernah bertanya, jika harga Bitcoin hanya naik stabil 2% setiap bulan tanpa volatilitas, maka investor nilai tradisional seperti Buffett sudah akan membeli dan memegang sebagian besar Bitcoin berkat modal besar mereka. Justru volatilitas tinggi yang membuat modal tradisional pencari imbal hasil stabil menjauh, sehingga memberi kesempatan bagi investor biasa untuk membeli bertahap saat harga sedang rendah.
• Batu ujian bagi pemegang sejati: Fluktuasi tajam adalah mekanisme seleksi pasar yang kuat. Ini akan menyingkirkan para spekulan yang mencoba “trading jangka pendek” dan pemegang yang kurang percaya diri, sementara “pemegang kepercayaan” yang benar-benar memahami nilai jangka panjang Bitcoin (seperti sifat anti-inflasi dan desentralisasi) justru akan bertahan, bahkan menganggap penurunan harga sebagai peluang menambah kepemilikan. Saylor sendiri juga menyatakan bahwa selama 15 tahun, Bitcoin mengalami 15 kali penurunan besar, namun selalu kembali ke rekor harga lebih tinggi.
• Volatilitas adalah cerminan vitalitas: Bagi perusahaan Saylor, MicroStrategy, model bisnisnya sangat terikat dengan volatilitas Bitcoin. Perusahaan ini membeli Bitcoin dalam jumlah besar dengan menerbitkan obligasi berbunga rendah dan saham, sehingga harga sahamnya sangat terhubung dengan Bitcoin. Keterkaitan ini justru menarik banyak trader yang mencari volatilitas tinggi, sehingga meningkatkan likuiditas dan kemampuan pendanaan sahamnya.
💎 Bagaimana mengubah “volatilitas” menjadi “keuntungan”?
Setelah memahami bahwa ini adalah “hadiah”, kuncinya adalah bagaimana mengubahnya menjadi keuntungan nyata. Ini membutuhkan persiapan strategi dan mentalitas.
• Dari sisi strategi: Rangkul pola, jangan melawan volatilitas
◦ Dollar cost averaging adalah senjata ampuh: Bagi sebagian besar investor, metode dollar cost averaging (investasi berkala) adalah salah satu strategi terbaik untuk menghadapi volatilitas. Tidak peduli pasar naik turun, secara rutin membeli dengan jumlah tetap akan memungkinkan akumulasi lebih banyak saat pasar lesu, dan rata-rata biaya kepemilikan dalam jangka panjang akan lebih stabil.
◦ Fokus pada tujuan, abaikan noise: Saylor menetapkan visi jangka panjang untuk perusahaannya, misalnya memproyeksikan jumlah Bitcoin mencapai 21 juta di tahun 2046. Investasi pribadi juga sebaiknya menetapkan tujuan jangka panjang, agar tidak panik akibat fluktuasi harga jangka pendek.
• Dari sisi mentalitas: Redefinisi fluktuasi pasar
◦ Harga turun senang, harga naik juga senang: Ada mentalitas yang bisa dicontoh: ketika harga turun, berarti bisa membeli lebih banyak “satoshi” dengan jumlah uang yang sama—anggap saja sedang diskon; saat harga naik, nilai aset yang dimiliki juga naik. Kuncinya adalah menghargai setiap peluang “diskon” yang muncul dari koreksi harga dalam.
◦ Pegang perspektif jangka sangat panjang: Saylor menggambarkan Bitcoin sebagai “entitas abadi”, alat penyimpan kekayaan lintas generasi. Ketika Anda memandangnya dalam hitungan tahun atau dekade, fluktuasi saat ini menjadi tidak signifikan dibanding tren jangka panjang.
💡 Memahami filosofi Bitcoin ala Saylor
Untuk lebih dalam memahami “volatilitas adalah hadiah”, berikut beberapa pilar utama keyakinan Saylor:
• Kelangkaan mutlak: Algoritma Bitcoin membatasi jumlah maksimal 21 juta koin, inilah proposisi nilai paling fundamental. Di dunia di mana fiat bisa dicetak tanpa batas, kelangkaan absolut ini sangat unik.
• Narasi “emas digital”: Saylor menilai Bitcoin sebagai alat penyimpan nilai yang lebih unggul dari emas, karena bisa dipindahkan secara global, mudah dibagi, dan mudah diverifikasi.
• Aset abadi: Ia percaya Bitcoin adalah alat penyimpan kekayaan pertama dalam sejarah manusia yang melampaui ruang dan waktu, tak perlu perawatan, dan tidak bisa rusak.
Semoga informasi ini membantu Anda lebih memahami logika di balik volatilitas pasar. Jika tertarik membahas strategi investasi tertentu atau karakteristik Bitcoin lebih lanjut, kita dapat mendalaminya bersama.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
‘Kutukan’ Satoshi Nakamoto ternyata adalah berkah? Michael Saylor mengungkap: Alasan Warren Buffett tidak membeli Bitcoin tersembunyi dalam desain ini! Apakah pada tahun 2046 Bitcoin akan mencapai 21 juta?
Michael Saylor mengatakan “Volatilitas adalah hadiah yang diberikan Satoshi kepada para pemegang kepercayaan,” secara tepat mengungkapkan salah satu filosofi inti dalam investasi Bitcoin. Pernyataan ini bukan mendorong spekulasi, melainkan mengungkap mekanisme pasar yang mendalam: fluktuasi harga yang tajam bukanlah risiko yang harus dihindari, tetapi justru merupakan peluang kunci bagi orang biasa untuk mengakumulasi aset langka ini.
🔍 Mengapa volatilitas dianggap “hadiah”?
Pandangan Saylor ini terutama didasari oleh logika berikut:
• Menciptakan peluang masuk bagi orang biasa: Saylor pernah bertanya, jika harga Bitcoin hanya naik stabil 2% setiap bulan tanpa volatilitas, maka investor nilai tradisional seperti Buffett sudah akan membeli dan memegang sebagian besar Bitcoin berkat modal besar mereka. Justru volatilitas tinggi yang membuat modal tradisional pencari imbal hasil stabil menjauh, sehingga memberi kesempatan bagi investor biasa untuk membeli bertahap saat harga sedang rendah.
• Batu ujian bagi pemegang sejati: Fluktuasi tajam adalah mekanisme seleksi pasar yang kuat. Ini akan menyingkirkan para spekulan yang mencoba “trading jangka pendek” dan pemegang yang kurang percaya diri, sementara “pemegang kepercayaan” yang benar-benar memahami nilai jangka panjang Bitcoin (seperti sifat anti-inflasi dan desentralisasi) justru akan bertahan, bahkan menganggap penurunan harga sebagai peluang menambah kepemilikan. Saylor sendiri juga menyatakan bahwa selama 15 tahun, Bitcoin mengalami 15 kali penurunan besar, namun selalu kembali ke rekor harga lebih tinggi.
• Volatilitas adalah cerminan vitalitas: Bagi perusahaan Saylor, MicroStrategy, model bisnisnya sangat terikat dengan volatilitas Bitcoin. Perusahaan ini membeli Bitcoin dalam jumlah besar dengan menerbitkan obligasi berbunga rendah dan saham, sehingga harga sahamnya sangat terhubung dengan Bitcoin. Keterkaitan ini justru menarik banyak trader yang mencari volatilitas tinggi, sehingga meningkatkan likuiditas dan kemampuan pendanaan sahamnya.
💎 Bagaimana mengubah “volatilitas” menjadi “keuntungan”?
Setelah memahami bahwa ini adalah “hadiah”, kuncinya adalah bagaimana mengubahnya menjadi keuntungan nyata. Ini membutuhkan persiapan strategi dan mentalitas.
• Dari sisi strategi: Rangkul pola, jangan melawan volatilitas
◦ Dollar cost averaging adalah senjata ampuh: Bagi sebagian besar investor, metode dollar cost averaging (investasi berkala) adalah salah satu strategi terbaik untuk menghadapi volatilitas. Tidak peduli pasar naik turun, secara rutin membeli dengan jumlah tetap akan memungkinkan akumulasi lebih banyak saat pasar lesu, dan rata-rata biaya kepemilikan dalam jangka panjang akan lebih stabil.
◦ Fokus pada tujuan, abaikan noise: Saylor menetapkan visi jangka panjang untuk perusahaannya, misalnya memproyeksikan jumlah Bitcoin mencapai 21 juta di tahun 2046. Investasi pribadi juga sebaiknya menetapkan tujuan jangka panjang, agar tidak panik akibat fluktuasi harga jangka pendek. • Dari sisi mentalitas: Redefinisi fluktuasi pasar
◦ Harga turun senang, harga naik juga senang: Ada mentalitas yang bisa dicontoh: ketika harga turun, berarti bisa membeli lebih banyak “satoshi” dengan jumlah uang yang sama—anggap saja sedang diskon; saat harga naik, nilai aset yang dimiliki juga naik. Kuncinya adalah menghargai setiap peluang “diskon” yang muncul dari koreksi harga dalam.
◦ Pegang perspektif jangka sangat panjang: Saylor menggambarkan Bitcoin sebagai “entitas abadi”, alat penyimpan kekayaan lintas generasi. Ketika Anda memandangnya dalam hitungan tahun atau dekade, fluktuasi saat ini menjadi tidak signifikan dibanding tren jangka panjang. 💡 Memahami filosofi Bitcoin ala Saylor
Untuk lebih dalam memahami “volatilitas adalah hadiah”, berikut beberapa pilar utama keyakinan Saylor:
• Kelangkaan mutlak: Algoritma Bitcoin membatasi jumlah maksimal 21 juta koin, inilah proposisi nilai paling fundamental. Di dunia di mana fiat bisa dicetak tanpa batas, kelangkaan absolut ini sangat unik.
• Narasi “emas digital”: Saylor menilai Bitcoin sebagai alat penyimpan nilai yang lebih unggul dari emas, karena bisa dipindahkan secara global, mudah dibagi, dan mudah diverifikasi.
• Aset abadi: Ia percaya Bitcoin adalah alat penyimpan kekayaan pertama dalam sejarah manusia yang melampaui ruang dan waktu, tak perlu perawatan, dan tidak bisa rusak.
Semoga informasi ini membantu Anda lebih memahami logika di balik volatilitas pasar. Jika tertarik membahas strategi investasi tertentu atau karakteristik Bitcoin lebih lanjut, kita dapat mendalaminya bersama.