Terima kasih kepada komunitas yang membuat saya merasakan

arti menjadi teman.
Mereka tidak memarahi saya karena Gaib "balik ngeruk",
melainkan menghibur saya.
Mereka adalah kepercayaan diri saya saat menghubungi pihak proyek.
Karena sekarang kita juga bisa dibilang sebagai komunitas yang hebat.
Sebenarnya saya cukup profesional dalam berburu airdrop.
Dulu saya selalu menganggap airdrop Web3 seperti mesin ATM.

Di dunia nyata saya hampir tidak pernah berteman.
Saya juga sangat pendiam dan punya kecemasan sosial, tapi
sekarang setiap hari saya bisa ngobrol di komunitas sampai larut malam,
menyebarkan berbagai pengetahuan dan ide.
Saya benci kepalsuan dalam hubungan antar manusia di dunia nyata.
Saya benci intrik sosial dan basa-basi.
Karena di dunia nyata, kelicikan tanpa batas dianggap sebagai kecerdasan emosional tinggi.
Kompromi tanpa prinsip disebut berpikir untuk kepentingan bersama,
sedangkan orang yang jujur dan berpikir mandiri malah disebut gila.
Sebenarnya nilai-nilai kebanyakan orang di dunia nyata itu salah.
Kita lebih memilih bersama orang licik dan jahat,
bermain intrik di belakang dengan orang bermuka dua.
Padahal, seseorang yang punya jiwa mandiri dan hati yang kaya cahaya,
bisa tetap bersatu walau berbeda pendapat.
Namun di dunia nyata, kebanyakan orang hanya tampak kompak di luar, tapi tidak benar-benar bersatu.
Makanya saya sangat jarang punya teman di dunia nyata.
Berkata jujur juga membuat saya menyinggung banyak orang.
Bersama orang yang "berkecerdasan emosional tinggi" itu menakutkan,
karena tidak pernah ada ketulusan.

Intrik sosial dan basa-basi adalah aturan yang diikuti oleh orang lemah.
Jangan terlalu berharap pada bantuan orang penting,
jadikan dirimu punya nilai yang tak tergantikan,
baru tidak akan terdepak dari "pasar besar" ini.

Menurut saya, filosofi tertinggi dalam bergaul adalah
menyatu dengan lingkungan,
berbagi berkah kepada semua,
dan segala sesuatu dicapai bersama-sama.

Ke depannya bisa melangkah sejauh apa, hanya Tuhan yang tahu.
Tapi saya rasa ketidaktahuan terhadap intrik sosial
justru mempertemukan orang-orang yang sefrekuensi.
Ini juga sudah cukup baik.
Di komunitas kita tidak ada "kode kekayaan",
tidak ada perintah harus begini dan begitu,
kita riset bareng, seleksi bareng,
bikin tutorial bareng, saling mendukung.
Saya selalu percaya bahwa cara mengubah seseorang
bukan dengan merekomendasikan banyak proyek,
melainkan mengajarinya kemampuan mandiri dan percaya diri.

Semoga semakin banyak orang mengenal kita.
Bisa sampai ke "seberang" atau tidak, saya juga tidak tahu.