Pukul dua pagi, John menatap layar ponselnya yang dipenuhi dengan jatuh merah—dalam setengah jam, posisi yang dia gandakan langsung disapu bersih, saldo akunnya terpotong setengah. Dia terkulai di kursi, mulutnya bergumam: "Orang itu hanya bilang 'sementara tidak menurunkan suku bunga' kan? Kenapa pasar bisa meledak seperti ini?"

**Satu kalimat yang menyalakan domino**

Pernyataan dari pejabat tinggi Federal Reserve itu seperti melemparkan bom bawah laut ke dalam air tenang. Sebenarnya dia tidak mengatakan sesuatu yang baru, hanya mengulangi "inflasi masih tinggi, penurunan suku bunga tergantung situasi", dan hasilnya pasar langsung ambruk:

Saham teknologi memimpin penurunan, nilai pasar yang hilang dalam sehari dari raksasa mobil listrik dan pemimpin chip dapat menciptakan kembali sebuah bank investasi Wall Street; emosi panik meledak, indeks ketakutan VIX melonjak menjadi 23,8 dalam beberapa jam, suasana pasar berubah dari euforia menjadi ketakutan; di sisi cryptocurrency bahkan lebih parah—dalam 30 menit langsung dilikuidasi posisi leverage senilai 12 miliar dolar, orang-orang yang bermain kontrak berlipat ganda menjadi gelombang pertama korban.

Lebih ajaib lagi, para investor dengan gila memangkas kerugian, sambil menggeser probabilitas taruhan untuk penurunan suku bunga di bulan Desember dari 29% menjadi 87%. Apakah mereka ini panik atau mempertaruhkan bahwa bank sentral akan segera berkompromi? Emosi seluruh pasar sudah terbelah hingga luar biasa.

**Algoritma AI bertaruh di kegelapan**

Dalam pembantaian ini, sangat sedikit orang yang memperhatikan apa yang dilakukan oleh dana lindung nilai AI global. Mereka bukan hanya pasif dipukul—algoritma ini sudah memperhitungkan "pasar akan bereaksi alergi terhadap pernyataan itu":

Perintah perdagangan frekuensi tinggi mempercepat terjadinya kehancuran, model GAIB sudah ada sebelum pernyataan dikeluarkan.