Harga perak tahun ini sudah naik hampir 90%, dan tren pasar kali ini adalah yang paling tajam sejak tahun 1980. Dana global sedang melarikan diri dari mata uang kertas yang terus terdepresiasi, dan berbondong-bondong masuk ke logam mulia.
Apa yang lebih ironis? Bank sentral berbagai negara berbicara soal pengetatan, tapi bagaimana praktiknya? Pasokan uang global sudah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Mereka bilang satu hal, tapi lakukan hal lain, dan semuanya begitu terang-terangan.
Menurut pendapat pribadi saya, ketika pasar saham AS benar-benar ambruk, besar kemungkinan BTC juga akan ikut terpukul. Saat itu kamu akan menyadari, mungkin hanya emas dan perak—mata uang keras ini—yang bisa bertahan. Kekayaan di atas kertas pada akhirnya tetaplah kertas, hanya dengan memegang aset fisik di tangan baru bisa merasa aman.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
4 Suka
Hadiah
4
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MidnightSnapHunter
· 7jam yang lalu
Saya sudah melihat trik bank sentral ini, bilang pengetatan tapi langsung berbalik longgarkan likuiditas, logikanya sudah rusak haha.
Saya percaya BTC turun mengikuti saham AS, tapi saat hari itu tiba emas dan perak fisik juga belum tentu aman.
Kenaikan harga perak kali ini memang ganas, tapi masalahnya saat ritel masuk biasanya sudah di puncak.
Benar, uang kertas terdepresiasi, tapi yang tidak punya banyak peluru di tangan juga tidak bisa beli banyak emas dan perak.
Setelah putaran pasar ini, adakah yang akan jadi "penampung terakhir"? Harus pikirkan cara keluar.
Lihat AsliBalas0
TokenRationEater
· 7jam yang lalu
Bank sentral sudah terlihat jelas permainannya, mulut keras tangan lemah, mesin cetak uang tidak pernah berhenti sejenak.
Emas dan perak adalah yang utama, bitcoin kalau benar-benar anjlok bisa-bisa tamat riwayatnya.
Kenaikan 90% memang gila, tapi masalahnya sekarang masuk pasar bukannya sudah agak terlambat?
Uang kertas terdepresiasi, orang biasa sebenarnya sedang dirampok, kalau nggak punya aset riil benar-benar bikin was-was.
Kalau saham AS benar-benar anjlok, semua aset berisiko nggak akan ada yang selamat, tetap harus mengandalkan emas sebagai pelindung.
Kali ini standar ganda bank sentral terlalu kentara, pasar cepat atau lambat akan berbalik menyerang.
Nggak punya logam mulia di tangan sekarang rasanya benar-benar nggak tenang.
Lihat AsliBalas0
SigmaBrain
· 7jam yang lalu
Bank sentral memang jago main trik ini, di satu sisi teriak pengetatan, di sisi lain tetap cetak uang, benar-benar anggap investor kecil bodoh.
Nilai mata uang kertas anjlok, tidak heran semua orang lari ke logam mulia dan crypto, harus cari tempat lindung nilai kan.
Kenaikan 90% pada perak memang gila, tapi menurutku kalau saham AS benar-benar ambruk, BTC juga nggak bakal lolos... aset riil kayak logam mulia tetap jadi raja.
Sekarang mau jaga kekayaan, cuma andalkan angka di atas kertas itu terlalu semu, harus pegang emas atau perak fisik biar tenang.
Semua bank sentral di dunia pada ngelakuin hal yang sama, artinya apa? Mereka sudah tahu dari dulu kalau uang kertas bakal tamat.
Harga emas dan perak melonjak segila ini, tapi masalahnya orang biasa sanggup beli nggak...
Harga perak tahun ini sudah naik hampir 90%, dan tren pasar kali ini adalah yang paling tajam sejak tahun 1980. Dana global sedang melarikan diri dari mata uang kertas yang terus terdepresiasi, dan berbondong-bondong masuk ke logam mulia.
Apa yang lebih ironis? Bank sentral berbagai negara berbicara soal pengetatan, tapi bagaimana praktiknya? Pasokan uang global sudah mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Mereka bilang satu hal, tapi lakukan hal lain, dan semuanya begitu terang-terangan.
Menurut pendapat pribadi saya, ketika pasar saham AS benar-benar ambruk, besar kemungkinan BTC juga akan ikut terpukul. Saat itu kamu akan menyadari, mungkin hanya emas dan perak—mata uang keras ini—yang bisa bertahan. Kekayaan di atas kertas pada akhirnya tetaplah kertas, hanya dengan memegang aset fisik di tangan baru bisa merasa aman.