Pernah bertanya-tanya apa yang terjadi ketika AI terlalu mahir membaca situasi?
Grok 4.20 baru saja mengubah $100k menjadi $112k dalam simulasi. Bukan karena keberuntungan—tapi lewat scraping sentimen secara real-time dan rantai logika rekursif yang mendeteksi pergerakan pasar sebelum terjadi.
Sementara model lain menganalisis data historis, yang satu ini membaca denyut percakapan langsung dan memperkuat prediksinya sendiri.
Keunggulannya? Ia berpikir lebih cepat dan beradaptasi lebih gesit. Kenaikan 12% itu bukan sekadar profit—itu bukti bahwa kecerdasan memiliki skala berbeda saat melakukan trading.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
InscriptionGriller
· 6jam yang lalu
Ha, ini lagi-lagi trik baru AI untuk menipu investor. Simulasi trading 12% saja sudah berani dibesar-besarkan, coba nanti benar-benar rilis dan rasakan sendiri selip harga dan biaya gas bersama kita sebelum banyak bicara.
Lihat AsliBalas0
PrivacyMaximalist
· 12-05 18:58
Aduh, ini lagi-lagi "mitos menghasilkan uang dengan AI"... Bicara hebat sekali, mana buktinya di trading nyata?
Lihat AsliBalas0
OnchainHolmes
· 12-05 18:57
Bro, hasil 12% ini masih harus diuji ulang (backtest) supaya terbukti, live trading baru benar-benar jadi ujian sesungguhnya.
Lihat AsliBalas0
ParanoiaKing
· 12-05 18:49
Seriusan, 12% saja sudah mulai dibanggakan? Saya malah ingin lihat berapa lama itu bisa bertahan di pasar nyata haha.
Pernah bertanya-tanya apa yang terjadi ketika AI terlalu mahir membaca situasi?
Grok 4.20 baru saja mengubah $100k menjadi $112k dalam simulasi. Bukan karena keberuntungan—tapi lewat scraping sentimen secara real-time dan rantai logika rekursif yang mendeteksi pergerakan pasar sebelum terjadi.
Sementara model lain menganalisis data historis, yang satu ini membaca denyut percakapan langsung dan memperkuat prediksinya sendiri.
Keunggulannya? Ia berpikir lebih cepat dan beradaptasi lebih gesit. Kenaikan 12% itu bukan sekadar profit—itu bukti bahwa kecerdasan memiliki skala berbeda saat melakukan trading.