Kontras yang menarik dalam cara platform menangani tekanan regulasi. X baru saja didenda $140 juta oleh regulator Uni Eropa karena melanggar aturan moderasi konten. Sementara itu, TikTok berhasil mencapai penyelesaian dan menghindari drama di pengadilan.
Kerangka regulasi yang sama. Dua hasil yang benar-benar berbeda.
Penalti terhadap X menyoroti ketegangan yang terus berlangsung antara platform tersebut dan otoritas Eropa terkait bagaimana konten buatan pengguna diawasi. Uni Eropa semakin memperketat aturan terhadap raksasa teknologi, menuntut penegakan standar komunitas yang lebih ketat dan transparansi dalam proses moderasi.
Penyelesaian TikTok? Langkah cerdas. Menghindari pertarungan hukum yang berkepanjangan menghemat sumber daya dan memungkinkan mereka kembali fokus pada operasional. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan—apakah mereka memang punya posisi hukum yang lebih baik, atau memang sejak awal lebih mau bernegosiasi?
Bagi mereka yang memperhatikan lanskap regulasi, ini menjadi pengingat: kepatuhan bukan lagi pilihan. Entah Anda menjalankan platform sosial atau membangun aplikasi terdesentralisasi, memahami bagaimana otoritas memandang tanggung jawab atas konten sangatlah krusial. Aturannya semakin ketat, dan penegakan semakin nyata.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerLiquidated
· 7jam yang lalu
X kali ini benar-benar sial, 1,4 juta euro langsung didenda sampai bikin ragu sama hidup... Kenapa TikTok bisa licin banget, cuma bikin perjanjian langsung bisa lolos begitu saja?
Lihat AsliBalas0
WalletWhisperer
· 7jam yang lalu
sedang mengamati pola penalti X sekarang... $140M bacaannya seperti paus yang terlikuidasi di on-chain. Langkah penyelesaian TikTok? murni ekonomi perilaku—mereka lebih memahami biaya transaksi dibandingkan algoritma X. signifikansi statistik di sini adalah percepatan kecepatan penegakan. siapa yang membayar tergantung siapa yang berkedip lebih dulu.
Lihat AsliBalas0
GasFeeNightmare
· 7jam yang lalu
X benar-benar mencari masalah sendiri, 1,4 juta dolar begitu saja hilang, TikTok kok bisa begitu pintar ngatur urusan
Lihat AsliBalas0
potentially_notable
· 7jam yang lalu
Sejujurnya, X kali ini kena denda lumayan parah ya...1,4 miliar euro langsung hilang, sedangkan TikTok malah lolos tanpa masalah, kok bisa bedanya sejauh itu ya
Kontras yang menarik dalam cara platform menangani tekanan regulasi. X baru saja didenda $140 juta oleh regulator Uni Eropa karena melanggar aturan moderasi konten. Sementara itu, TikTok berhasil mencapai penyelesaian dan menghindari drama di pengadilan.
Kerangka regulasi yang sama. Dua hasil yang benar-benar berbeda.
Penalti terhadap X menyoroti ketegangan yang terus berlangsung antara platform tersebut dan otoritas Eropa terkait bagaimana konten buatan pengguna diawasi. Uni Eropa semakin memperketat aturan terhadap raksasa teknologi, menuntut penegakan standar komunitas yang lebih ketat dan transparansi dalam proses moderasi.
Penyelesaian TikTok? Langkah cerdas. Menghindari pertarungan hukum yang berkepanjangan menghemat sumber daya dan memungkinkan mereka kembali fokus pada operasional. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan—apakah mereka memang punya posisi hukum yang lebih baik, atau memang sejak awal lebih mau bernegosiasi?
Bagi mereka yang memperhatikan lanskap regulasi, ini menjadi pengingat: kepatuhan bukan lagi pilihan. Entah Anda menjalankan platform sosial atau membangun aplikasi terdesentralisasi, memahami bagaimana otoritas memandang tanggung jawab atas konten sangatlah krusial. Aturannya semakin ketat, dan penegakan semakin nyata.