Harga Fluence

Fluence (FLT) adalah token cryptocurrency yang dibangun di atas platform Ethereum, diluncurkan pada Februari 2024. Saat ini memiliki pasokan beredar sebanyak 244.68M FLT koin dan menempati peringkat #1919 di pasar crypto. Harga FLT saat ini adalah Rp190.52, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp300.84M. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp46.61B, dan memiliki valuasi terdilusi penuh sebesar Rp190.52B. Harga tertinggi sepanjang masa FLT adalah Rp25,996.37, yang dicapai pada 25 Maret 2024. Total pasokan token dibatasi pada 1B FLT, dengan 1B FLT token yang saat ini beredar. Fluence bertujuan untuk memberikan solusi di bidang AI, big data, solusi perusahaan, dan komputasi terdistribusi dalam ekosistem Web3. Per tanggal 2025-12-25, FLT menunjukkan perubahan harga 24 jam sebesar -0.08%, mencerminkan kinerja pasar terkininya.

Fluence (FLT) diciptakan pada Februari 2024. Ia beroperasi di platform Ethereum sebagai token ERC-20. Sejak peluncurannya, Fluence telah mendapatkan daya tarik di pasar cryptocurrency, saat ini berada di peringkat #1919 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp46.61B. Jumlah token yang beredar adalah 244.68M FLT, sementara total penawarannya dibatasi pada 1B FLT. Per tanggal 2025-12-25, Fluence diperdagangkan pada harga Rp190.52, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp300.84M. Proyek ini bertujuan untuk merevolusi komputasi terdesentralisasi dan telah menarik perhatian dari investor dan pengembang dalam ekosistem Web3.

Pendiri Fluence adalah Anthony Di Iorio dan Joseph Lubin, dua tokoh terkemuka di industri blockchain. Anthony Di Iorio sebelumnya menjabat sebagai kepala manajemen aset digital di J.P. Morgan Chase, membawa keahlian keuangan yang luas ke dalam proyek ini. Joseph Lubin, salah satu pendiri Ethereum, berkontribusi dengan pengalaman luasnya dalam teknologi blockchain dan sistem terdesentralisasi. Kombinasi pengetahuan dan koneksi industri mereka telah berperan penting dalam mengembangkan dan meluncurkan FLT, memposisikannya sebagai cryptocurrency yang menjanjikan dalam lanskap aset digital yang terus berkembang. Visi para pendiri untuk Fluence adalah memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan transparan, dengan tujuan mengatasi berbagai tantangan dalam infrastruktur keuangan saat ini.

Fluence (FLT) beroperasi sebagai token asli jaringan Fluence, menggerakkan ekosistem komputasi awan terdesentralisasinya. Berikut cara kerjanya: 1. Staking: Pengguna melakukan staking token FLT untuk berpartisipasi sebagai penyedia komputasi, mendorong partisipasi dan keamanan jaringan yang andal. 2. Alokasi Sumber Daya: Jumlah FLT yang di-stake menentukan sumber daya komputasi yang dapat ditawarkan penyedia ke jaringan. 3. Imbalan: Penyedia komputasi mendapatkan imbalan FLT karena berkontribusi sumber daya mereka dan menjalankan tugas-tugas komputasi. 4. Tata Kelola: Pemegang FLT dapat berpartisipasi dalam keputusan tata kelola jaringan, membentuk masa depan ekosistem Fluence. 5. Pembayaran Biaya: Pengguna membayar layanan komputasi menggunakan FLT, menciptakan ekonomi sirkular dalam jaringan. 6. Keamanan Jaringan: Mekanisme staking membantu mengamankan jaringan dari potensi serangan atau perilaku berbahaya. Per 2025-12-25, FLT diperdagangkan pada harga Rp190.52 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp46.61B. Utilitas token dan permintaan yang meningkat untuk solusi komputasi awan terdesentralisasi berkontribusi pada proposisi nilainya dalam ruang Web3.

Fluence (FLT) menggunakan arsitektur komputasi terdesentralisasi 'tanpa cloud'. Ini beroperasi di platform Ethereum sebagai token ERC-20. Struktur teknis Fluence dirancang untuk menciptakan jaringan komputasi terdesentralisasi yang aman, efisien, dan tanpa izin. Memanfaatkan jaringan terdistribusi penyedia komputasi, yang diinsentif dengan token FLT, untuk menawarkan alternatif berbiaya rendah untuk komputasi awan tradisional. Platform ini menggunakan kontrak pintar untuk tata kelola dan alokasi sumber daya. Arsitektur Fluence mencakup jaringan peer-to-peer untuk penemuan dan komunikasi node, lapisan komputasi terdistribusi untuk eksekusi tugas, dan lapisan blockchain untuk konsensus dan transaksi token. Struktur ini memungkinkan Fluence menyediakan solusi komputasi yang dapat diskalakan dan hemat biaya tanpa bergantung pada infrastruktur terpusat, menjadikannya pemain unik dalam ruang komputasi terdesentralisasi.

Masa depan Fluence terlihat menjanjikan, dengan roadmap yang berfokus pada perluasan ekosistem komputasi terdesentralisasi. Pada 2026, FLT bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jaringannya, memperbaiki skalabilitas dan kinerja. Pada 2027, proyek ini berencana untuk memperkenalkan integrasi AI yang canggih, yang berpotensi meningkatkan utilitas dan adopsinya. Fluence juga sedang mengerjakan kemitraan dengan perusahaan teknologi besar, yang dapat mendorong pertumbuhan signifikan pada 2030. Visi jangka panjang tim termasuk menjadi platform terkemuka untuk aplikasi terdistribusi pada 2035. Meskipun prediksi harga bersifat spekulatif, beberapa analis menyarankan FLT bisa mencapai Rp190.52 pada akhir 2025, dengan potensi pertumbuhan lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya. Namun, seperti halnya semua cryptocurrency, kondisi pasar dan perkembangan teknologi akan memainkan peran penting dalam membentuk trajektori masa depan Fluence.