Beberapa waktu yang lalu, saya tiba-tiba menyadari satu hal—sepertinya tidak ada investor yang benar-benar hebat yang tidak membaca buku. Ini membuat saya berpikir lama: mengapa untuk menjadi investor yang sukses, harus membaca buku?

Sederhananya, berinvestasi dalam hal ini adalah tentang monetisasi pemahaman. Anda harus bisa melihat lebih jauh dan berpikir lebih dalam daripada orang lain untuk dapat bertahan di pasar. Di dalam lingkaran ini, setiap orang adalah orang cerdas dan sangat berjuang. Ingin menang? Maka pemahaman Anda harus lebih tinggi dari mereka. Jika pemahaman sudah tepat, investasi adalah monetisasi; jika pemahaman tidak tepat, itu hanya memberikan uang kepada pasar.

Apa itu pemahaman yang berbeda? Itu berarti ketika orang lain panik menjual, Anda berani membeli; ketika orang lain FOMO mengejar harga tinggi, Anda bisa tenang menarik diri. Bisa mencium arah perubahan industri sebelumnya, bisa langsung mengetahui proyek mana yang memiliki moat sejati, mana yang hanya ilusi. Yang lebih penting adalah bisa menghindari aset-aset yang tampak mengkilap tetapi sebenarnya menipu, dan kemudian benar-benar bisa memegangnya dalam jangka panjang, bersahabat dengan waktu.

Dari mana pemahaman itu berasal? Hanya ada dua jalan: entah dari pengalaman sendiri, atau belajar dari pengalaman dan pemikiran orang lain.

Untuk memahami melebihi orang biasa, Anda setidaknya harus berjalan lebih jauh di salah satu jalan tersebut dibandingkan orang lain. Entah Anda telah mengalami hal-hal yang tidak dialami orang lain dan mampu merenung dan merefleksikan, atau Anda dapat secara sistematis menyerap kebijaksanaan orang-orang hebat.

Namun kenyataannya adalah—kita sebagian besar adalah orang biasa. Bekerja keras, mencari nafkah, menunggu pensiun. Pengalaman hidup tidak memiliki keunikan, hanya mengandalkan sedikit pengalaman pribadi, sulit untuk menemukan sesuatu yang luar biasa. Tanpa mengalami situasi ekstrem, tanpa terjebak dalam kesulitan besar, untuk apa kita bisa memiliki wawasan yang melampaui pasar?

Jadi, membaca buku menjadi jalan yang lebih realistis.