Membeli rumah di Amerika Serikat? Hal ini tidak pernah mudah bagi orang biasa. Harga rumah rata-rata terjebak di angka 400.000 dolar, dan sebagian besar orang harus mengandalkan pinjaman bank untuk menyelesaikan pembayaran uang muka. Bank sangat teliti saat memeriksa pinjaman — memeriksa slip gaji Anda, memeriksa saldo tabungan Anda, menggali aliran rekening pensiun Anda, seolah-olah ingin mengungkap seluruh keadaan keuangan Anda.

Namun, aturan permainan mungkin akan berubah.

Pada bulan Juni 2023, Otoritas Perumahan Federal AS (FHFA) melemparkan bom besar: meminta Fannie Mae dan Freddie Mac, dua raksasa yang didukung pemerintah, untuk memasukkan cryptocurrency ke dalam sistem penilaian risiko hipotek. Dengan kata lain, Bitcoin dan Ethereum yang ada di dompet Anda sekarang mungkin benar-benar dapat membantu Anda membuka pintu pinjaman bank.

Direktur FHFA Bill Pulte sangat bersemangat tentang hal ini. Dia dengan jelas menyatakan bahwa kebijakan ini merujuk pada visi Trump untuk "menjadikan Amerika pusat kripto global". Bagi mereka yang menganggap aset digital sebagai penyimpanan kekayaan, ini jelas merupakan kabar baik - cryptocurrency akhirnya berhasil masuk ke panggung utama keuangan tradisional dari tepi.

Tapi jangan terlalu senang. Kebijakan ini di Washington tidak berjalan mulus. Sebagian besar dari kubu Partai Republik mengangkat tangan setuju, namun kubu Partai Demokrat malah geger. Elizabeth Warren bersama sekelompok anggota Partai Demokrat berdiri menentang, dengan alasan yang tidak baru - khawatir akan risiko dan meragukan regulasi. Akibatnya, sebuah kebijakan yang seharusnya membahas inovasi keuangan, malah terperosok ke dalam pertarungan partisan.

Pada akhirnya, di balik perdebatan ini tersembunyi masalah yang lebih mendalam: apakah aset digital benar-benar dianggap sebagai "uang nyata"? Apakah bank seharusnya mengakui transaksi ini?