Indeks keserakahan turun ke level saat kejatuhan FTX. Apakah kita sudah dekat dengan titik terendah?

Indeks ketakutan dan keserakahan Aset Kripto turun ke 10 poin, tingkat “ketakutan ekstrem” ini hanya muncul ketika pasar mengalami tekanan besar, seperti pada penurunan besar akibat pandemi Maret 2020, kebangkrutan FTX pada 2022 dan pullback pada Februari 2025.

Data dari berbagai platform seperti CoinMarketCap dan CoinGlass mengonfirmasi keadaan ini. Indeks ini terdiri dari enam indikator seperti volatilitas dan momentum pasar, dan perancangnya menjadikannya sebagai barometer investasi terbalik, bukan sebagai saran perdagangan.

Data sejarah menunjukkan bahwa indeks yang turun di bawah 10 sering disertai dengan titik terendah siklus, tetapi bukan sinyal langsung untuk dasar.

Pada bulan Maret 2020, Bitcoin turun 50% dalam dua hari menjadi 4000 dolar, indeks turun menjadi 8 poin, akhirnya karena suku bunga nol dari Federal Reserve dan pelonggaran kuantitatif menetapkan dasar, kemudian naik menjadi 60 ribu dolar.

Setelah kejatuhan FTX pada tahun 2022, indeks turun menjadi 12 poin, Bitcoin bergerak datar di sekitar 15.500 dolar AS selama beberapa minggu, hingga setelah persetujuan ETF pada tahun 2024 mulai naik.

Pada bulan Februari 2025, indeks juga pernah mencapai 10 poin, saat itu Bitcoin turun di bawah 86.000 dolar AS. Perlu dicatat bahwa likuidasi 19 miliar dolar AS pada bulan Oktober (19 kali lipat dari dua penurunan sebelumnya) tidak memicu kepanikan ekstrem, sementara penurunan kali ini di bawah 90.000 dolar AS, menghapus kenaikan sepanjang tahun dan likuidasi 1 miliar dolar AS, justru mendorong indeks ke 10 poin.

Indeks yang menyentuh titik terendah biasanya terkait dengan “periode kluster volatilitas”, bukan penurunan yang terisolasi. Saat ini, kedalaman pasar Bitcoin telah turun dari 766 juta USD pada awal Oktober menjadi 535 juta USD, sehingga harga lebih mudah terkena dampak pesanan besar. Ditambah dengan keluarnya total 2,3 miliar USD dari ETF Bitcoin spot AS dalam tiga minggu, dan penebusan 1,1 miliar USD dalam satu minggu di bulan November, suasana panik semakin membesar.

Namun perlu dijelaskan: emosi mencapai titik terendah dan harga mencapai titik terendah tidak terjadi secara bersamaan, dasar yang bertahan memerlukan dua syarat “keruntuhan emosi + stabilitas likuiditas”.

Arah pasar jangka pendek tergantung pada dua katalis utama. Federal Reserve telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, dan pasar memperkirakan akan ada penurunan lagi sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, dengan kemungkinan pelonggaran berkelanjutan pada tahun 2026. Suku bunga rendah seharusnya mendukung Bitcoin, tetapi pasar khawatir bahwa kecepatan penurunan ekonomi melebihi kekuatan penyangga kebijakan.

Di sisi lain, aliran dana ETF adalah sinyal waktu nyata; jika aliran dana berhenti jatuh dan mulai meningkat sebelum dan setelah pertemuan FOMC, dikombinasikan dengan kondisi ketakutan yang ekstrem, itu dapat membentuk dasar jangka menengah; jika aliran dana keluar dan penyusutan likuiditas berlanjut, ketakutan saat ini mungkin hanya titik tengah dari deleveraging.

Penelitian menunjukkan bahwa kepanikan ekstrem dapat memicu efek kawanan, meskipun dapat meningkatkan prediksi volatilitas, kemampuan prediksi untuk hasil di masa depan tidak stabil.

Namun, pengalaman tahun 2020 dan 2022 menunjukkan bahwa pembacaan semacam ini sering bertepatan dengan periode pengambilan keuntungan dari investor jangka panjang yang “membeli dan menahan”, hanya saja dari lembah emosi hingga pembalikan tren, sering kali perlu mengalami beberapa bulan fluktuasi.

Bagi pasar, indeks 10 poin bukanlah “kitab ramalan” untuk naik turunnya dalam jangka pendek, melainkan sinyal bagi investor jangka panjang untuk memperhatikan pasar.